Wednesday, March 29, 2006 |
Agar anda gak salah kirim SMS |
jam 11 malam saya sudah terlelap, andai saja handphone saya saya matikan atau saya pasang mode getar thok pastilah saya gak mendengar SMS masuk dari perempuan saya.
terkantuk-kantuk saya bales sms itu: "yang... kok kamu belum makan? makan donk biar sehat terus... sori tadi ketiduran.."
dan hehehehehe waktu saya kirim sms kok ya saya gak ngecek lagi nomornya... begitu selesai ngetik sms, saya klik kirim dan saya pencet tombol "i" agar langsung ketemu nama perempuan saya. lalu saya pencet dan kiriiim....
oh iya, nama bos saya juga berawalan "i"!!! saya cek lagi di sent item hape saya. benarlah dugaan saya, saya salah kirim ke hapenya bos besar saya!!!!!
tak lama kemudian ada sms masuk lagi: "udah makan kok yang... kamu ganti nomor kok gak bilang2!!?? kamu lagi pake baju apa sekarang cantiik..."
Gedubrak!!!!!!!
tips: beri nama nomor yang paling sering anda hubungi dengan karakter khusus, atau nomor boss anda diberi nama dengan karakter khusus. nah di hape saya nama boss saya tercantum: @@$ I******* huahahahahaha!!!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:00 AM |
|
|
|
dialog imajiner dengan mertua saya |
saya: "maafkan saya pak, saya kira ndak ada yang salah dengan keinginan saya menikahi anak bapak..."bapak mertua: "salah!! pokoknya salah..."saya: "dimana salah saya, sedang semua keinginan dari keluarga ini pasti saya turuti semampu saya"bapak mertua: "kamu kok nggak nyerah-nyerah juga nak? apa hatimu gak merasa sakit dengan penghinaan kami?"saya: "tentu saja sakit... sakit sekali namun lebih sakit lagi jika niat tulus saya menikahi anak bapak gagal tercapai hanya karena saya orang jawa, apa dosa orang jawa bagi bapak?"bapak mertua: "saya dan ibunya anak-anak hanya ndak kepingin anak perempuan saya keluar dari rumah kami, misalkan menikah pun minimal harus ada di dekat kami"saya: "pak, meski dia ndak punya sayap, namun hatinya melesat lebih cepat dari burung... ya..."
bapak mertua: "pokoknya sampai matipun saya tidak setuju.. demi tuhan saya tidak ridlo!!"saya: "jangan sebut nama Tuhan jika bapak menghalangi suatu ikatan suci demi ego dan panti jompo gratis kelak... maaf!"bapak mertua: "keluar dari rumah ini dan kembali ke asalmu!!!!"saya: "ash to ash, dust to dust, pak...."
wah saya jadi seneng sekali ndengerin lagunya sheila on 7 yang "bapak-bapak..." Bapak-bapak ku cinta anakmu Jangan kau halangi aku Bapak-bapak cobalah mengertii Anakmu cinta padaku Bapak-bapak pasti ingin yang terbaik jadi pemimpin anakmu Bapak-bapak ijinkan aku berlari 'Tuk meraih buah hatimu Aku pria seperti dirimu Suatu waktu butuh pendamping hidup Yang kan tenteramkan hati selalu Kan ku cinta anakmu selamanya Biarlah waktu yang kan tunjukkan Bapak-bapak bersiap sajalah 'Tuk lepas buah hatimu BRIDGE Duniaku lain duniamu Aku juga tahu Jangan coba belokkan arti cinta Yang Tuhan telah ciptakan
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:00 AM |
|
|
|
saat itu, desiran anginpun kalah halus |
maaf jika jarak terlalu jauh masih untung tak perlu menulis surat... tak pandai merangkai kata, tulisankupun jelek
suaramu memelan kini, lebih jawa kata orang... ah, itu celoteh rasial paling jelek hari ini, kutukku!
suaramu mendamba kini entah apa tapi yang pasti kau mendamba diriku bersamamu mendamba hal yang lain...
mungkin kebahagiaan atau kebahagiaan...
ya! kebahagiaan...
kapan abang datang? membawa adinda dari istana ini dari penyakit rindu yang lebih menggigil dari malaria yang lebih merasuk dari pada hawa gunung semeru dari derita kesepian di keramaian yang seribu kali lebih menyakitkan dibanding diasingkan
abang akan datang, sebelum lebaran!!
bismillah!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:00 AM |
|
|
|
a man and a woman (nice song, bono!!) |
Little sister don't you worry about a thing today Take the heat from the sun Little sister I know that everything is not ok But you're like honey on my tongue
True love never can be rent But only true love can keep beauty innocent
I could never take a chance Of losing love to find romance In the mysterious distance Between a man and a woman No I could never take a chance 'Cause I could never understand The mysterious distance Between a man and a woman
You can run from love And if it's really love it will find you Catch you by the heel But you can't be numb for love The only pain is to feel nothing at all How can I hurt when I'm holding you?
I could never take a chance Of losing love to find romance In the mysterious distance Between a man and a woman
And you're the one, there's no-one else who makes me want to lose myself In the mysterious distance Between a man and a woman
Brown eyed girl across the street On rue Saint Divine I thought this is the one for me But she was already mine You were already mine...
Little sister I've been sleeping in the street again Like a stray dog Little sister I've been trying to feel complete again But you're gone and so is God
The soul needs beauty for a soul mate When the soul wants...the soul waits ...
No I could never take a chance Of losing love to find romance In the mysterious distance Between a man and a woman
For love and FAITH AND SEX and fear And all the things that keep us here In the mysterious distance Between a man and a woman
How can I hurt when I'm holding you?
(U2- a man and a woman lyrics)
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:00 AM |
|
|
|
buat nur.. |
dik, abang ndak janji bikin adik bahagia sedang bicara saja masih pating pelintut.. tapi abang berniat sepenuh hati..
dik, abang ndak bersumpah setia sampai mati sedang syahadat saja sering kelupaan... tapi abang berniat setia...
dik, abang ndak teriak-teriak bilang "i love you!!" sedang teriak nama saja malu.. tapi namamu kusebut lebih sering dari nafasku
dik, abang sayang adik...
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 9:19 AM |
|
|
|
EO kawin lari... |
Sayangnya ndak ada nilai ekonomisnya dalam bisnis ini!!
selamat malam...belakangan saya jadi tenar sebagai event organizer lho. bukannya EO acara ulang tahun atau acara pensiunan, saya EO kawin lari. Yah, pekerjaan ini bisa dibilang memacu adrenalin. Bagaimana enggak, selain gak ada bayarannya kita harus bersedia minjemin kuping kita ndengerin keluh kesah dan penderitaan sang calon pengantin sampai terkantuk-kantuk. yah... lagi pula dia itu temen sendiri...Banyak sebab temen saya mau kawin lari, namun yang saya urus harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, Alasan mereka kawin lari memang karena ndak ada jalan lain dan alasan orang tua mempelai (baik yang laki atau yang perempuan) melarang pernikahan mereka itu ndak masuk di akal. Kedua, harus disetujui guru ngaji saya...Alkisah terbanglah saya ke makassar, saya ini bisa dibilang punya banyak sekali hotel yang bisa diinapi gratis dari aceh sampai jayapura!! Yah mana lagi kalo bukan kontrakannya temen-temen satu instansi...penghulu siap, wali hakim siap, saksi siap, pengantinnya siap meski kudu saya tenangkan berkali-kali... dan terjadilah acara itu dengan tertib dan teratur.Keesokan harinya saya masih terlelap berderinglah telpon: "Hai kamu!!! kurang ajar... apa hak kamu.. anak orang kamu bantu nyulik anak perempuan saya!! saya lapor polisi lho..." klik! hape saya matikan... saya copot sim cardnya lalu saya buang... wah berasa jadi james bond gak sih?dan saya kembali tidur..
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 8:29 AM |
|
|
Sunday, March 26, 2006 |
Gusti Allah Ora Sare!! |
(Tuhan Tidak Tidur)
Saya ditelpon mas budi!! Mas Budi ini temennya saya. Beliau satu pesawat saat pulang dari aceh tahun lalu. Mas Budi ini ambil cuti panjang dari pekerjaannya di sebuah perusahaan periklanan demi bisa ikut jadi relawan. Ada apa ini kok tiba2 Mas Budi nelpon Saya?
"Salam lekoom..." teriak Mas Budi diseberang sana. "Wa alaikum salaam... Pa kabarnya mas?" "Wah! kowe ini sudah jadi orang ternate kok medok-nya pancet, tetep saja lho! kabarku? sehat2 saja le.. kowe gimana di sana? tetep tansah pinaringan rahmate Gusti Allah tho?" "Syukur ngalkamdulillah, mas! anu ada apa ini kok tiada angin ribut tiada tsunami kok sampeyan nelpon saya?" "Weh! gak boleh tho nelpon kamu? apa harus ada bencana alam dulu baru boleh nelpon tho? "Yo ndak, mas! Kadingaren saja... Tumben gitu lho! Pasti ada yg penting ini..." "Gini, jo!"
Ternyata mas Budi dalam kesusahan. gara2 dua bulan jadi relawan di aceh dan tidak bisa dihubungi, mas Budi kehilangan pekerjaannya!!! Makanya setelah dia pulang ke jawa bulan februari tahun 2005, dia kembali ke aceh karena toh dia tidak punya pekerjaan. Kebetulan rencana nikahnya yg bulan maret akhirnya dibatalkan secara sepihak oleh pihak wanita karena dinilai mas Budi kurang bisa menilai mana yg harus dipilih (kerjaan sbg relawan atau kerjaan di biro iklan). Apes tenan mas Budi itu.
Lebaran kemaren dia pulang ke jawa di kampungnya nun jauh di pelosok jawa tengah lalu kembali ke jakarta utk mengadu nasib. Saat itu mas Budi sempat juga SMS saya: "Doakan aku dapet kerjaan, jo! Gusti Allah ora sare! Beliau tidak tidur!!!"
Begitulah optimisme versi mas Bud. Percaya bahwa Gusti Allah gak bakal menelantarkan makhluk-Nya.
Ternyata sampai detik ini mas Bud belum juga dapet kerjaan. Makanya beliau berniat pulang ke aceh lagi. Selain bantu2 keahlian disana (ngajar tanpa dibayar), mas Bud juga mau jualan Gudeg!!! Nah! Soal dana yg cekak tentu saja mas Bud kekurangan... karena itu dia menghubungi semua temen2nya (yg masih bisa/mau dihubungi). Termasuk Saya...
Weh! Jan... Benar... Gusti Allah tidak tidur... Masih ada orang macam mas Bud. Tak kan dibiarkan orang2 aceh itu sendirian... meski kecil, mas Bud itu gueede bgt buat dunia ini!!
Moga sampeyan dipandang gede juga sama Gusti Allah, mas!! Tenang! Beliau pasti tau semua perjuangan sampeyan, mas!! Gusti Allah kan ora sare...
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
Mr. Apternun ber-anjangsana |
Sore-sore sepulang ngantor, ternate yg panasnya hampir setara dg kompor tukang gorengan, kayaknya mau hujan nanti malam, tumben-tumbennya ada tamu di mess pajak. tamu kali ini adalah Mr Apternun (sebut saja begitu). Pasti ini pertanda, batin Mas Pi’i. Mungkin akan ada kejadian besar yg bakal terjadi, lha ada apa ini tamu agung macam beliau datang bertandang kesini? Setelah ngobrol setengah jam dengan penghuni yang lain, Mr Apternun menghampiri Mas Pi’i yg lagi nonton berita sore. berita kriminal... (itu lho yg dua balita dibakar org tuanya). "Weh! ada tamu agung nih... monggo-monggo silakan pinarak duduk dulu...". sambut Mas Pi’i hangat. "Halah kowe bisa saja... weh, tivimu baru tho, le? apik tenan... kok rata layarnya? kegencet pas di kapal ya??". Mr Apternun tergelak. "Bisa saja sampeyan... ada apa ini kok seperti ketiban awu anget sampeyan datang kemari. Mbok bilang kalo mau kemari, nanti saya rebuskan aer..." "Wes, kethoprakan-nya sudah tho, jo!!!"
Mr. Apternun ini sebenernya temennya Mas Pi’i satu angkatan. namun dia nampak lebih dewasa (penghalusan kata untuk kata tua), dan beliau ngomongnya lebih tes tes tes canggih, ndakik-ndakik alias tinggi dan penuh istilah mutakhir dan selalu up to date dg keadaan global dunia saat ini... Makanya Mas Pi’i agak males ngomong sama beliau, Mas Pi’i kan ngomongnya selalu datar-datar saja jadi selalu gelagapan kalo ngadepin orang yg ngomongnya tinggi-tinggi begitu.
"Jo, suku bunga bank itu sekarang berapa tho?" Mr. Apternun angkat bicara. "Hwelhadalah.... mana tau aku? ada apa tho ujug-ujug tiba-tiba nanya suku bunga bank segala?" "Itu lho, aku kan kredit motor kok kalo diitung-itung rugi bgt aku, mosok bunganya lebih dari 50% lho... mending aku pindahin ke bank kreditnya, piye setuju po tidak?" "wah itu karepmu...terserah sampeyan"
Kebetulan saat itu Mardjani (yg juga tinggal serumah sama Mas Pi’i) ribut-ribut mo beli beras karena berasnya sudah habis. Mr Apternun langsung angkat bicara.
"Weh! Sini ayo ta' anter beli... beli ditempat langgananku aja. aku ada kenalan. Disana kalo yg beli orang *** ***** (instansi departemen keuangan, red) pasti dikasih murah. Kalian selama ini beli dg harga normal tho? Weh, kesempatan macam beli beras dg murah itu harus dimanfaatkan... Gimana tho kalian?" Mr. Apternun berapi-api hingga terpaksa Mas Pi’i minggir dari duduknya takut keslomot api. Juragan beras jualan beras, temennya Mr Apternun itu jualan apa? jabatan?
Gusti, saya jadi inget Ibu. Ibu nganjurin saya jadi guru saja. Ibu agak kurang sreg kalo anaknya cari duit dibidang jual menjual. Selain banyak kesempatan riba, juga penuh tipu daya dan kelicikan. Baik yang menjual dan membeli kan mau gak mau harus selicik mungkin biar dapat harga yg mereka mau. Sekarang Mas Pi’i paham, ibu!! Akan halnya sekarang Mas Pi’i jadi petugas pajak ibu juga berpesan, "nanti kalo dah jadi petugas pajak, jangan jualan ya nak!!"
(buat petugas pajak yg baru ketangkep pulisi karena jualan faktur fiktif, jangan sampe ketemu ibu saya, nanti dijewer....) NB: Entah ada hubungannya atau tidak, tentang pertanda yg disebut di awal kisah ini, ternyata setelah Mr Apternun pulang dari mess pajak, Mas Pi’i ngeliat berita kecelakaan di arab saudi yang menewaskan 300 orang lebih. Pertanda.... Halah!!!!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
Kisah durian ternate |
”Ya! Kirim lagi besok ya!! Dua kali... bisa kah tarada? Oke! Terima kasih, ya!!!”
Begitulah kalimat yang keluar dari seorang bapak setengah baya dg handphone menempel di kuping kanannya. Mas Pi’i berdiri disampingnya sambil meminum aqua gelas. Mas Pi’i baru makan durian. Lima buah sekaligus! Hari menjelang malam, langit berarak mendung pertanda mau hujan (atau bukan, Om Ebiet G. Ade?). Makan malam kali ini Mas Pi’i menyantap coto makassar dilanjutkan dg menyerbu tukang durian.
Sebagaimana biasa, Mas Pi’i suka sekali ngobrol dg orang-orang biasa yang buat temannya mungkin tidak terpikirkan utk diajak ngobrol. Tukang martabak, satpam kantor, para pengungsi kerusuhan ternate, juga (kali ini) tukang durian.
“Om, so lama bajual durian?”. Tanya Mas Pi’i dg logat ternate yg artifisial bgt.
“Kita baru dua musim ini, mas… tahun 2004 kita tara bajual durian macam begini” jawab Bapak Tukang Durian (Bapak TD).
”Kalo lagi tara musim, ada kerja apa bapak?” ”Kita ada baojek... mas so pernah naik tape ojek!” ”Woh!! Masa sih?” Mas Pi’i terkejut.
Lalu perbincangan semakin gayeng dan asyik saja. Tanpa sadar malam semakin larut. Mas Pi’i pulang. Diatas ojek dalam perjalanan pulang, Mas Pi’i berpikir. Betapa mudahnya Mas Pi’i mencari nafkah. Dengan gaji tetap dan pasti didapatnya tiap bulan, dan waktu kerja yg tidak full sesuai jam kantor, maklum pegawai negeri banyak nganggurnya. Dibanding Pak TD tadi, Mas Pi’i betapa sangat memalukannya sering sekali mengeluh ttg betapa kecil gaji pegawai negeri. Tentang betapa mahalnya biaya hidup di ternate. Tentang betapa jauhnya standar hidup ternate dibanding dg standar hidup teman2nya di jawa sana. Terkutuklah kau, Mas Pi’i!!
Bapak itu, buah demi buah ditata dg sedemikian telatennya, teriak-teriak menjajakan dagangannya. Untuk mendapat penghasilan yang sedikit lebih besar dari biasanya dia harus berteriak, bersaing dg pedagang lain, bolak balik nyebrang pulo utk kulakan membeli durian di Jailolo di halmahera sana. Itupun sudah dihadapi dg penuh rasa syukur. Sedang Mas Pi’i?
Mas Pi’i suka telat ber-hamdalah saat terima gaji lho... ngisin-isini... malu-maluin....
”Pak, mau beli apa tahun ini dari hasil durian?” ”Anu, mau pulang kampung, mas! Sepuluh tahun kita tara pulang kampung di makassar...” jawab Bapak itu mantap.
Oalah, Gusti!!! Belum juga setahun hamba tidak mudik kampung, kok ya hampir tiap hari hamba mengeluhkan itu..... kamus: tarada, tara: tidak so: sudah bajual: berjualan baojek: ngojek tape: kita punya, kepunyaan saya
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
1 dari 1001 malam di ternate |
malam jum'at yang mak sengkriing!!!
Mas pi’i pulang larut malam lagi. Bukannya lembur, hanya saja malas pulang cepat. Internet lelet banget sejak dua hari lalu. Sehingga Mas pi’i gak main internet tetapi malah tidur2an di kantor. Beberapa hari ini memang melelahkan sekali. mentally and Physically... Lagi-lagi Mas pi’i nongkrong di tempat martabak padang (tulisannya martabak padang dan mesir, memangnya padang deket ama mesir ya?). Setelah makan udang goreng di warung tenda, Mas pi’i ngejogrok di pinggir deket gerobak martabak tersebut. Obrolan malam ini berkisar tentang musim durian yang bentar lagi berlalu, tentang hujan badai yang belakangan sering merugikan pedagang di kompleks swering, tentang kapan Mas pi’i kawin, dan lain lainnya... Lalu Mas pi’i diajak urunan alias iuran untuk beli durian dan makan bersama sesudah jualan tutup jam sebelas. Mas pi’i tentu saja mau banget. "Nggak apa-apa nih bang? Abang ikut kami makan durian?" tanya sang penjual martabak yang tua. "Nggak pa-pa gimana? Memangnya kenapa? Aku kan doyan durian..." "Bukan, gak malu gabung ama kami?" "Halah!! Kuwi tho? Itu tho? pikiran kalian itu? weh!!! Memangnya ada yang ngelarang? Memangnya ada kode etiknya petugas pajak dilarang berteman sama penjual martabak atau gelandangan sekalipun? Hah?" jawab Mas pi’i terkekeh. Lalu Sang Kakak bersama Mas pi’i pergi ke tempat penjual durian. Sedangkan sang adik tetep menjaga gerobak martabak. Enam puluh ribu dibayar untuk sepuluh buah durian ukuran lumayan besar. Lalu Mas pi’i kembali ke tempat gerobak martabak... Obrolan berlanjut sampai jualan martabaknya habis pukul sebelas seperempat. Setelah beres-beres gerobak, mereka bertiga beranjak ke tepi pantai dan mencari tempat yang cocok untuk makan durian. Tak terasa sepuluh buah durian itu habis juga. Gelak tawa dan banyolan-banyolan tak bermutu terlontar begitu saja. Entah buat mereka, hal ini begitu menyenangkan buat Mas pi’i. Kehidupan Mas pi’i mungkin beda dengan rekan-rekannya yang dulu satu kampus. Sepulang kerja tak bisa jalan-jalan ke mal, atau main biliar, atau ke diskotik atau malah membawa pulang pekerjaannya ke rumah yang menumpuk. Kehidupan Mas pi’i bagi temannya yang ada di Jakarta dinilai sangat membosankan. Mas pi’i juga mungkin bosan, namun minimal Mas pi’i masih bisa menikmati tiap momen dari hidupnya... With great power comes great responsibility. Itu kata pamannya Piter Parker. Memang mungkin kalimat tersebut gak ada hubungannya dengan tulisan sebelumnya. Hanya saja kata-kata tersebut sangat Mas pi’i pegang, bahkan sebelum ada film Spider-man!! Karena engkongnya Mas pi’i pernah bilang: "Jangan iri jika liat orang lebih sukses dan lebih sibuk, mungkin justru kamu lebih berguna buat orang-orang dengan kesengganganmu... nikmati aja!!!" Mas pi’i pulang, lalu menyetel lagu jawa Caping Gunung di hapenya. Air mata meleleh dari matanya.... Matur Nuwun, Gusti!!!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
kisah sebutir nasi yang terlewat |
Suatu hari saya mengunyah kerikil dalam nasi yang iya makan... Tak sabar, ia semburkan semua yang ada dimulutnya. bukan hanya kerikil yang terbuang, juga sesuap nasi dan lauknya. Yang tak saya sadari adalah nun jauh disana ada seorang ibu sedang mencuci beras dan saat ada beras yang terjatuh, dia punguti butir demi butir. Yang tak saya pedulikan, bahwa lauknya yang berupa ikan laut itupun punya kisah... Bahwa jala yang robek meski kecilpun butuh perhatian dan konsentrasi khusus untuk menambalnya.... Yang tak saya mengerti adalah sebutir nasi itu tak bisa didapat dengan cuma menanam satu butir gabah. Butuh satu petak sawah minimal utk seseorang mau menanam padi. Dicangkulnya tanah.. diairi.. diberinya pupuk dan diawasinya tiap hari.... Yang terlewatkan saya adalah kisah sang ikan hingga bisa sampai ke piringnya. Bisa saja ada jauh disana seorang laki-laki dengan berat hati meninggalkan keluarganya demi melaut. Kecemasan sang istri menunggu sang suami. Rasa rindu anak-anak. badai dan ombak yang membunuh. Hawa dingin yang menusuk. Nyawa yang diombang-ambingkan biaya sekolah sang anak, gincu sang istri, setoran buat mertua, dan rokok buat pelepas letih. Terkutuklah saya yang meludahkan makanannya.... Taukah bahwa di gudang-gudang beras banyak yang berebut mengumpulkan beras yang tercecer... butir demi butir... Taukah bahwa di tempat penjualan ikan ada saja yang mengumpulkan kepala ikan, isi perut ikan atau bagian sisa lainnya untuk makan malam? Belum lagi saya melewatkan cerita air yang digunakan utk memasak makanannya, gula, garam, MSG alias bumbu penyedap.... piring, sendok, bahkan tanah tempat Saya meludahkan makanannya.... Sekarang, bolehkah aku bercerita tentang apa yang terlewatkan saat kita berkirim satu SMS?
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
"jadi salah saya apa, pak?" |
Oalah Gusti…. Opo ya Panjenengan itu rasis tho? Tentu aja pertanyaan ini bakal diketawain kaum rohaniwan. Jangan dianggap serius pertanyaannya saya tadi. Itu emang gayanya saya kalo membuka suatu tulisan atau percakapan. saya sering sengaja menaruh kalimat kontroversial sebagai mukadimah.
Aya naon tho saya bisa nanya begitu? Ngunandika sih ngunandika tapi kok sampai mempertanyakan ke universalitas Tuhan lho. (meski Tuhan itu tidak universal pada hakikat-Nya, Ha yang menciptakan sifat universal kan Beliau!!)
Satu lagi korban kecupetan pola pikir manusia. Teman Paijo ini asalnya dari padang, dia menjalin tali kasih dengan seorang wanita asli ternate keturunan arab. Namun seperti kasus2 sebelumnya hubungan mereka pasti terbentur pada masalah bahwa perempuan arab tidak boleh menikah dengan yang non arab!!! Dengan segala hormat saya yang selalu berpegang pada ayat yang menyatakan bahwa Allah tidak memandang pada wadag kasar alias jasmani kita, namun hanya melihat pada ketakwaan kita, saya tentu saja marah melihat hal ini. Memang keturunan nabi diberi kelebihan dari umat yang lain (bagi yang tidak percaya, ndak usah rewel dan jangan tanya saya apa kelebihannya!!), namun bukan berarti mereka boleh memandang rendah suku lainnya tho? Apa sampeyan minta lahir sebagai bugis? Apa sampeyan minta lahir jadi orang banyumas dan gede disana lalu diolok2 teman sampeyan diluar banyumas? Apa sampeyan pernah meminta dilahirkan sebagai orang muslim? Intinya, kadang kita terlalu menganggap tinggi diri kita. Keterlaluan dalam hal membenarkan tindakan kita. Terus kalo toh memang ada aturannya orang keturunan arab harus menikah dengan yang sama dengan keturunan arab, kenapa hal ini tidak diperlakukan juga pada lelaki keturunan arab, padahal jelas2 ada aturannya? Tidak sampai di sini sodara-sodara!!! Pernah denger orang bilang: ”Mas jangan cari orang sunda, semuanya mata duitan!!” Atau nasehat yang bilang: ”Pokoknya usahakan meski kamu merantau jauh, cari istri di jawa saja!!!” Atau belakangan saya mendengarnya langsung: ”Kenapa cari lelaki orang jawa? Orang jawa suka kawin lagi lho...” Saya heran karena kalimat itu muncul dari mulut orang yang manganggap hugel alias hubungan gelap itu normal dan menganggap orang yang beristri lebih dari satu itu aneh!!! Kenapa menikah lagi itu nista sedangkan hugel itu wajar dan normal-normal saja?? Kenapa saya salah jika saya orang jawa? Jangan gebyah uyah lah!!! Gebyah uyah itu menyamaratakan semua orang... Temen2 yang pernah jadi sukarelawan di aceh paska tsunami banyak yang mengeluh sering mendapat perlakuan yang gak enak baik berupa perkataan, perbuatan atau tatapan kebencian dari penduduk asli aceh!! Apa dosa temen2 saya itu? Kalau mereka merasa sering mendapat perlakuan gak adil dari TNI yang bertugas disana selama bertahun-tahun dan menganggap orang jawa-lah yang menjajah mereka di jaman yang katanya sudah merdeka, lalu kenapa menganggap semua orang jawa itu TNI? Apa mereka lupa ada juga orang jawa yang jualan nasi goreng disana!!?? Dan masih banyak contoh lainnya!!! Belum lagi temen2 saya yang terlahir sebagai etnis tionghoa, apa salah mereka sehingga ada ejekan: ”kasihan ya, cantik2 kok jadi cina!!”. Yang mengejek itu ngakunya muslim, mereka mengagungkan muslim dan menganggap sesama muslim itu sodara. Tapi saat saya bilang temen saya yang tionghoa itu lagi cari calon suami malah pada ngomong: ”Iya sih, dia itu mualaf dan udah sah jadi muslim sekarang, tapi masalahnya dia itu cina, jo!!!” Saya setuju dengan slogan kembali ke khilafah yang belakangan rajin didengungkan umat muslim di jakarta, makassar atau lainnya. Tapi ingat, gak semua penduduk indonesia itu muslim... rasul saja tidak mencari permusuhan dengan orang Quraysh sebelum mereka memusuhi terlebih dahulu. Dan Rasul pun menghormati setiap perjanjian yang dilakukan dengan orang-orang kafir demi kemaslahatan hidup masing-masing. (correct me if i am wrong, please!!) Belakangan rencana saya menikahi pacar berantakan dan salah satu penyebab yang paling menyayat hati adalah karena saya orang jawa!!!! Pacar saya jadi kemaluan sendiri (kisinan, pen) sama saya karena kelakuan keluarga besarnya itu... ”Ya!! Aku orang jawa!!! Lalu aku salah, gitu??”
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
make|blog|not|war first post!! |
"selamat pagi!!" apa kabar semuanya? baik-baik saja semoga. oke itu saja basa-basinya. langsung saja saya mau membahas alasan saya ada disini. "beberapa hari lalu ada yang bertanya pada saya: "bang, hari gini gak punya blog?" terkejut saya mendengar pertanyaan dari temen saya yang terkenal ndak begitu akur dengan internet itu.
sebenarnya blog bukan hal yang baru buat saya, namun beberapa bulan ini saya memang vakum cukup lama disamping kesibukan yang bertumpuk, juga kemalasan yang datang secara kontinyu.
belakangan saya mencoba bangkit, saya membuat sebuah blog yang cukup berantakan menggunakan alter-ego saya yaitu paijo. malas sekali mengurusnya. saya malah sangat intens mengupdate blog saya yang kecantol di jaringan intranet instansi kantor saya. cukup ramai komunitas blog di sana, dari aceh sampai papua ada juga yang di tengah kesibukannya nyempet-nyempetin ngurusin blognya (pantes ndak ada blog yang gemuk? halah!)
saya juga sempet aktif ngurusin blog saya yang difriendster. namun semenjak pacar saya pindah tugas dan kesulitan mendapatkan akses internet, saya jadi malas mengupdatenya, maklum, blog itu memang isinya kisah cinta jarak jauh... ya isinya kangen-kangenan doank!!! blog yang baru saya bikin ini beberapa kali saya utak-atik akhirnya lumayan rapi juga. saya berniat memasukan semua sisi kehidupan berkemanusiaan kita ini untuk menjadi bahan blog saya.
Ya kebanyakan sih sampah, alias gak serius-serius amat. maklum sehari-hari saya sudah sangat serius mengurusi penerimaan negara kita (halah!), jadi blog ini ya alat refreshing saya!! Hehehehe!! mmm... berhubung besok pagi saya harus ngantor dan sekarang sudah jam 1 dini hari, maka saya mau tidur dulu.
sampai jumpa lagi!!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 7:37 AM |
|
|
|
|