Wednesday, November 15, 2006 |
If I Fell In Love With You |
If I fell in love with you Would you promise to be true And help me understand 'cause I've been in love before And I found that love was more Than just holding hands
If I give my heart to you I must be sure From the very start That you would love me more than her
If I trust in you oh no please Don't run and hide If I love you too oh please Don't hurt my pride like her 'cause I couldn't stand the pain And I would be sad if our new love was in vain
So I hope you see love that I Would love to love you And that she will cry When she learns we are two 'cause I couldn't stand the pain And I would be sad if our new love was in vain
So I hope you see that I Would love to love you And that she will cry When she learns we are two If I fell in love with you yeah No no no no no
NB: Critanye ada yg mesen lagunya maroon 5 yang bertajuk "If I Fell In Love With You" tapi kagak punya imel... ya gini deh cara memenuhi rikuesnya...
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:55 PM |
|
|
|
If Life Is A Keranjang Of Salak Sepet |
JIKA masa kecil anda tak begitu membanggakan, jika masa remaja anda cuman bawang kothong yang mungkin kebanyakan temen-temen sekolah anda tidak ingat kalo anda pernah satu sekolah sama mereka, jika nilai kuliah anda pas-pasan, bahkan jika di dunia kerja saat ini anda cuman kacung atau orang yang gak begitu diperlukan, maka itu bukan berarti anda punya hak mengutuk kehidupan itu sendiri. Nasib masing-masing orang itu beda-beda, semua sudah tahu. Namun sedikit sekali bisa menerima jika kita berada dalam kondisi harus dinasehati dengan kalimat tadi lantaran hati kita sedang panas saat rekan sejawat lebih sukses atau lebih beruntung. Sekecil apapun diri anda, niscaya masih punya manfaat. Bahkan pengemispun punya manfaat. Wong mayat saja masih punya manfaat lho... Buktinya ada tukang peti jenasah dan tukang gali kubur!!! Life is a bowl of cherries, begitu kata orang wetan. Ya... jika kita berpikir positif pasti kita akan berpikir demikian. Bahwa hidup itu gak melulu sedih atau susah. Dan tentu ndak melulu senang. Jika sampeyan kehilangan dompet pas sehari sebelum lebaran trus malamnya ada yang nyetel film warkop DKI jaman baheula bukan berarti sampeyan ndak berhak tertawa hanya lantaran baru kehilangan dompet! Hidup memang kayak semangkuk buah cherry, kadang kita makan mak serrr manisnya atau lain waktu kita klethus (kunyah) berasa amatlah asamnya. Lalu apa yang salah dengan otak kita jika kita melulu nganggap hidup itu kagak ada enaknya babar blas?? Pola pikir kita mungkin sebagai penyebabnya. Kita terlalu mabuk pada hal-hal yang membuat kita terpuruk sehingga melewati detail kehidupan yang mungkin bisa meringankan semua beban. Jika anda baru kecopetan trus tiba-tiba berpapasan dengan perempuan yang cantik apa Gusti Allah kurang baik ama kita? Kalo sampeyan mikir: "Ah, cuman liat cewek cantik mah nggak sebanding dengan kehilangan hape!!", coba mbok sampeyan ngobrol sama para tuna netra... Lalu taksirlah harga sebuah pemandangan cewek cakep... Jangankan bersyukur atas oksigen yang kita hirup, wong kadang menerima Gaji dan Tunjangannya saja suka lupa ber-hamdalah lho. Teman saya cerita bahwa saat ini didaerahnya sedang ditimpa musibah asap kebakaran hutan namun butuh waktu lama untuk kemudian menyadarkannya bahwa dia hanya mengumpati kondisi udara yang pekat dengan asap tanpa memikirkan betapa harus bersyukurnya dia selama ini mendapatkan oksigen yang bersih.... Tapi mumpung masih ada kesempatan, mari kita cari hal-hal indah dalam hidup kita, meski kecil tapi kalo dikumpulkan kan akan terasa sekali manfaatnya. Jika kita mau lebih menggali kehidupan maka anda semua niscaya akan menemukan bahwa Gusti Allah itu Maha Penghibur bagi seluruh manusia! So, life is not a keranjang of salak sepet! NB:
"Life is not a keranjang of salak sepet" adalah cerpen pendek yg saya tulis saat saya ikut diklat Capacity Building yang diselenggarakan oleh Indonesia - Australia Spesialised Training Project Phase III seminggu lalu, namun terlalu wagu (jelek) kalo cerpennya saya pampang disini.
Banyaknya kenalan yang suka iseng pamitan ke saya untuk bunuh diri membuat saya harus rajin-rajin belajar menemukan hal indah pada kehidupan seseorang agar dia mau bangkit kembali, seburuk apapun kehidupannya.
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:55 PM |
|
|
|
Ethok-ethok hora kethok |
SAYA sebagai manusia sontoloyo yang suka sok bijak dan sok lucu secara bersamaan (namun seringnya malah jadi wagu tur ora lucu), percaya bahwa semua hal itu bermata dua. Segala prinsip hidup, motto atau kata bijak bisa bermakna ganda. Sesuatu yang ditujukan untuk hal-hal yang baikpun bisa jadi senjata pembunuh massal atau penghancur aqidah. Sampeyan seperti manusia macam apapun di dunia pasti akan tiba pada suatu saat dimana kita kok tansah eling (selalu ingat) kata-kata seseorang yang kita anggap mumpuni dalam menjalankan suatu bidang kehidupan. Karena ndak ada seseorang yang bisa kita temui dan masuk kategori sukses dalam segala hal termasuk sukses dalam urusan yang tak kasat mata. Ndak ada yang macam begitu tho? Makanya kita belajar memilah-milah, oh kalo urusan kesehatan mah Pak Anu tuh TOP MARKOTOP, tapi untuk urusan ternak ayam mah si Abah Anu yang JOS GANDHOS! Ethok-ethok ora kethok. Itu yang diajarkan oleh Pakdhe saya beberapa tahun lalu saat saya masih duduk di bangku SMA. Kalimat tersebut mempunyai terjemahan bahasa Indonesia: Pura-pura tidak kelihatan. Manusia nyentrik yang saya panggil Pakdhe itu memang tidak ada hubungan darah dengan saya namun hubungan kami sudah seperti Pakdhe dengan ponakan yang kurang ajar. Pakdhe saya ini sehari-harinya keluyuran di pasar wage di kota purwokerto. Seringnya di bagian belakang yaitu dibagian penjualan barang-barang bekas. Dia lebih keliatan sebagai pengangguran yang bosen di rumah sehingga nongkrong di pasar. Ya anggapan macam begitu memang gak bisa disalahkan. Tapi ternyata salah satu anak beliau ini kuliah di luar negeri dan dua anaknya sudah menjadi dokter, yang satu di jambi, satunya di surabaya. Belakangan saya tahu kalo beliau ini orang yang sangat berkecukupan dari segi materi, namun dia ndak kerasan hidup begitu. Makanya dia kembali ke kota kelahirannya dan menjalani hidup a la bohemian. Pakdhe saya ini dulu suka minta dianterin buat nonton ebeg alias kuda kepang di desa anu, lain waktu dia nyuruh saya nganter nonton wayang suket yang semua wayangnya dibuat dari rumput-rumput kering. Pernah juga ngajak saya nonton kesenian ronggeng banyumasan. Dan kesenian banyumas yang paling ia sukai adalah kesenian begalan. Begalan yang berasal dari kata begal yang berarti perampok adalah kesenian sendratari khas banyumasan. Kesenian ini biasa ditampilkan saat ada acara ngantenan/ pernikahan. Saya ndak begitu ngerti sih makna begalan itu sendiri, suka puyeng mengkorelasikan antara pernikahan dan perampokan. Namun saya dan teman saya menyimpulkan dua hal. Pernikahan biasanya menyebabkan pengantin perempuan harus hengkang dari rumah orang tuanya menuju rumah baru. Nah kejadian itu kan sering dianggap sang pengantin laki-laki merampok si perempuan dari rumah orang tuanya. Lha analisa kedua, begalan menggambarkan kesiapan sang pengantin laki-laki dalam menghadapi kehidupan berumah tangga, segala hambatan yang ada digambarkan dengan bencana perampokan. Banjir, gempa, atau kebakaran kan pada intinya juga kayak merasa dirampok tho?? Tapi ndak usah dijadiin pegangan, wong itu cuman analisa dua anak kecil yang mbuh-mbuh-hora-weruh (gak jelas, pen) kok! Intinya Pakde saya yang hidup mblangsak mirip proletar sejati itu rupanya orang yang sangat kaya! Tapi gak mau keliatan kaya... Makanya beliau mengajarkan saya agar makin merunduk setiap hari. Ning saya yakin, kebanyakan bangsa Endonesia sudah menjadikan prinsip "ethok-ethok ora kethok" sebagai prinsip paling utama dalam hidupnya. Pak Lurah pura-pura gak ngerti saat dikasih amplop saat ngukur tanah, padahal dia yang matok harga. Maling pura-pura kaget ada pencurian malah lalu ikut bengok-bengok (teriak-teriak, pen) maling. Pembunuh dengan bantuan media pers nlungsumi jadi orang yang sukses dan tak bersalah sekaligus teraniaya. Dan masih banyak lagi.... Ya itulah. Ibarat pisau bisa sampeyan gunakan buat ngupas timun (yang di ternate harganya dua ribu perak satu buahnya) atau bisa juga buat nusuk perut orang yang sampeyan benci. Keterangan: Nlungsumi adalah istilah bahasa jawa untuk menyebut proses pergantian kulit tubuh yang dilakukan oleh ular, ular melakukan pergantian kulit ini jauh lebih ekstrim dari hewan lainnya yaitu seluruh kulit tubuhnya dilepas seperti halnya kita melepas baju kita.
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 10:55 PM |
|
|
Sunday, November 12, 2006 |
Back to work, Thole!!!! |
Lebaran udah bener-bener lewat. Sudah saatnya kita berperang melawan hawa nafsu kita meski pahalanya nggak berlipat-lipat lagi. Kalimat ini semoga nggak diprotes.
"Lhoo, ramadhan kan sudah lewat... kok masih berperang melawan hawa nafsu sih?"
Pekok alias goblok kalo ada yang protes begitu. Haiyah... kalimat itu kan kalimat saya jaman cilikan dulu. Ah biarin, namanya juga anak2...
Kembali ke kantor kembali bekerja... Ha ning! Ha ning! Tapinya kok kantor-kantor pemerintahan kok masih pada sepi?? Saya ini yang butuh ngurus sesuatu malah keteteran. Sudah panas-panas naik motor dengan keringat dleweran seluruh tubuh eh sampai sana kok satpamnya saja baru datang, ambil charger hape yang ketinggalan katanya. Habis itu ya pulang lagi!
Lebaran merupakan alasan klasik buat pegawe pemerintah macam saya untuk berleha-leha dikampung halaman dan mbolos kantor. Tapi kita toh semua tahu kalo itu bukanlah hal yang benar...
Seperti halnya kita tahu kalo olah raga itu penting sekali tapi otak kita saja malas memikirkannya, apalagi melaksanakannya!! Begitu juga dengan masalah banjir, rokok, korupsi atau gundulnya hutan...
Selamat bekerja semuanya!!!
baca selengkapnya..
|
ditulis oleh
bangpay
@ 11:51 PM |
|
|
|
|