Ayolah. Sebagai manusia yang hidup di negara yang sinetron hantu-hantuan masih mempunyai rating tinggi, mau gak mau lama-lama saya keserempet dengan yang namanya paranormal dan dunianya. Saya tertawa jika ingat kejadian ini.
Saya bukan orang yang alim, namun gak berani mengaku bejat. Anggap saja saya kurang jantan untuk mengaku bejat namun tak terlalu gila untuk mengaku alim! Namun saya ndak percaya dengan yang namanya dukun. Saya lebih percaya dengan agen asuransi gurem alias asuransi gak jelas daripada percaya dengan dukun.
Dukun tentunya ada macem-macem. Bahkan baik orang kota maupun yang paling ndesit akan mengangankan yang sama saat ada yang membicarakan tentang orang pintar. Teman saya yang ndesit bin kampungan yang sekarang masih setia nggelandang di pasar Beringharjo, Jokja pernah sms begini:
"Pi, Rheinald Kasali itu dukun dari mana???"
Usut punya usut teman saya ini baru punya tivi (di jaman semua orang gak bisa hidup tanpa tivi dia baru punya tivi???) Dan melihat pariwara yang sama-sama ngiklanin sesuatu yang membuat badan bugar. Iklan yang saya maksud adalah iklannya Rheinald Kasali dengan kalimat: "orang pintar minum antang*n!!" dan satunya adalah iklannya Mbah Maridjan si juru kunci Gunung Merapi yang sempet tenar itu.
Gak heran tho? Kalo ada yang nyebut "orang pinter", banyak dari kita mengasosiasikannya dengan "dukun"!!! Ada-ada saja....
Nah ceritanya begini, kemarin seorang kawan sekantor saya kebetulan mau setor uang gajian ke bank, lha atas nama efisiensi tenaga maka saya nitip uang saya pada beliau. Dan dengan jenius dia menyimpan uang tersebut di bawah jok sepeda motornya. Total uang bonus setengah tahunan di bawah joknya berjumlah 5 juta rupiah!!!
Mungkin karena kecapekan dia ketiduran saat dia pulang ngantor dan baru akan pergi ke rumah kenalannya yang bekerja di bank untuk nitip nyetor. Saat bangun dia langsung mengecek jok motornya. Semuanya masih seperti semula. Hanya saja kok amplop uang miliknya raib!!!
Panik campur heran lantaran hilangnya amplop itu, juga lantaran kalo toh dicuri kenapa hanya satu amplop saja???
Akhirnya dia bisa mengikhlaskan uangnya dan kembali beraktifitas seperti biasa keesokan harinya. Namun salah seorang keluarga teman saya itu ndak terima dan pergi ke "orang pintar" (bukan Pakde Rheinald Kasali lho ya!!) menanyakan kehilangan uang tersebut.
Sebelumnya saya mau cerita kalo di jok sepeda motornya tak diketemukan lecet atau cidera akibat bongkar paksa, artinya dibuka dengan kunci yang memang dikenal baik oleh si lubang kunci!! (kok jadi kayak cerita stensilan ya?). Kebetulan pula pemegang kuncinya adalah teman saya sendiri sedangkan kunci cadangannya dipegang oleg SAYA!!!!! Otomatis ini harusnya menjadikan saya sebagai tersangka. Tapi tidak begitu ceritanya....
Rupanya teman saya itu sangat percaya dengan saya sehingga gak sedikitpun melintas dalam otaknya bahwa sayalah pelaku pencurian uang tersebut. Ditambah keluarga yang menghubungi orang pintar tadi memberi ciri-ciri pelaku pencurian (atas petunjuk orang pinter tadi tentunya) yang jika dibayangkan ciri-ciri yang diberikan tadi itu sama-sama kami berdua kenali sebagai rekan sekantor kami yang lain. Mosok dia pelakunya????
Nah, Gusti Allah rupanya sedang mempermudah jalan saya... Bagaimana tidak, jika teman saya curiga sama saya, saya yang lagi banyak pikiran ini gak akan bisa njawab jika ditanya saya ada dimana saat pencurian tersebut di duga terjadi. Ha wong saya lagi bener-bener linglung sehingga gampang lupa lho!!!!
Alhamdulillah... Gusti Allah ada-ada saja.... Matur Nuwun!!!
baca selengkapnya..
|