Sebagai walking taxman, saya akhir-akhir ini direpotkan urusan transportasi. Sebentar-bentar hujan, sedang saya harus kesana kemari. Dalam satu hari rata-rata saya naik ojek sebanyak 5 kali (berangkat, makan siang, balik ke kantor, ke tempat makan malam, kembali kerumah). Jika dirata-rata satu kali naik ojek butuh uang Rp. 2.500,- maka saya mengeluarkan uang minimal Rp. 12.500,- per hari. Bayangkan jika saya mempunyai motor, akan jauh lebih irit.
Ya, memang saya dibekali dengan motor dinas. Namun kondisinya sangatlah parahnya. Berkali-kali saya bawa ke bengkel tak kunjung sembuh kondisi mesin. Setiap habis dari bengkel sang belalang tempur hanya tahan sehari atau dua hari dalam bertugas mengabdi kepada negara Indonesia ini.
Jadinya motor itu lebih sering teronggok begitu saja di depan rumah saya sampai akhirnya motor tersebut diberaki kucing di bagian joknya dan diprotoli kabelnya sama anak-anak yang iseng saat saya ngantor.
Lampu belakang yang hilang dicuri penghianat negara (ha mencuri fasilitas negara kok), dan lampu depan yang selalu saja putus (aliran listrik ke bodinya bermasalah?) membuat saya seperti anggota gank bermotor ndeso yang kemana-mana naik motor dalam keadaan gelap gulita.
Kredit motor? Ha masalahnya syarat-syarat kredit motor di sini sangatlah susah. Terlalu banyak aeng-aeng, padahal saya kerja di depkeu lho! Hehehe biasanya kan dimana-mana kalo orang pajak mau kredit apa-apa selalu gampang tho? Ha ini tidak!! Wooooo....
Ya sudah.. sampai uang saya cukup atau sampai saya bisa memenuhi syarat dari tukang kredit motor, saya akan setia jalan kaki dan naik ojek kemana-mana.
Apa? naik angkot?? Itu kalo angkot di sini sama dengan angkot di pulau jawa sana. Ha wong angkot di sini trayeknya nggak ada kok!! Jadi terserah supirnya mau kemana... Doakan saya ya..... (hahahahaha!!)
|
esge ik aeng-aeng kok!! kekekeke...
ha sejak saya pake tu motor malah joknya penuh lakban lho!! bagus kan sekarang...kanibalisme kok kekeke dihapuskan? di kantor saya? ha pengadaan motor baru aja susah dikabulkan orang mbetawi je kekekeke