Nah ini dia!! Kemaren-kemaren saya dan temen sekantor saya yang lagi jalan-jalan mencari makan sore, nemu spanduk yang dipasang di sudut-sudut jalan strategis. Jebulnya (ternyata) spanduk begitu banyak sekali kami temukan. "apapun jenis kendaraan anda, gunakan plaat nomor DG. sebagai wujud keikutsertaan dalam pembangunan di maluku utara" begitu bunyi spanduk tersebut. Kami tergelak membaca spanduk tersebut. Ada-ada saja!! Wong ndak usah disuruh saja para perantau dari lamongan yang kebanyakan berjualan lalapan ikut membangun maluku utara lho! Tukang ojek yang jumlahnya ratusan yang berasal dari gunung kidul, solo, kediri, dan kota-kota lainnya di jawa juga ikut mbangun lho! Juga itu orang-orang padang yang jumlahnya banyak banget, apa masih kurang kontribusinya? Kok sekarang kudu mewujudkan keikutsertaan dalam pembangunan segala dengan cara yang aneh....
Memang sih kesannya gak ada apa-apa dengan peraturan tersebut. Tapi kalo diteliti lebih jauh lagi, peraturan itu sangat memberatkan bagi beberapa pihak. Peraturan tersebut memang membuat orang pikir2 lagi kalo mau kredit motor dari jawa lalu sementara kreditnya belum lunas terus ngabur ke ternate misalnya. Tapi yang bikin miris adalah, jangan-jangan ini ulah beberapa oknum yang ingin menambah uang jajan dari pelayanan mutasi plat nomor kendaraan?
Gak cukup 400 ribu lho buat mutasi.... Wes jan!!!
|
Kemarin, ada orang datang ke kantor, nawarin papan kecil yang katanya buat nyatet meteran listrik dan air. Katanya pula wajib, setiap rumah sekarang pakai itu. Waktu aku tanya apa ada surat dari PLN atau PAM untuk menjual barang tersebut, orang itu langsung gugup. Ya sebenarnya gpp juga lah nyari uang dengan cara gitu, tapi yang jangan boongin, pakai bilang wajib. Huh.