babunegara works with microsoft forntpage

jjjjj

 

babunegara ngeblog!: Gak lucu atau mencobanya. Gak mutu atau maksain untuk itu. Bukan terobosan hebat karena blog ini hanyalah bukti saya lebih sering nganggur dibanding pegawai lain.

bangpay: Seorang anak, suami, kakak, sahabat dan rekan kerja. Tinggal dan bekerja di Ternate sebagai priyayi KORPRI di sini. Pecinta oblong, celana setengah tiang dan topi yang hidup bagai kecoa.

 

make|blog|not|war

 

profil bangpay

langganan pake RSS? (opo kuwi?)

 

 
 
Monday, July 31, 2006
Engkau tak perlu sayap...
Ode buat kawan yang dikalahkan...

Kawan, sesungguhnya dirimulah yang mengalahkan dirimu. Telak didada tertembak peluru kebisuan, telak dikepala tertusuk tombak kekalahan. Aku mencintaimu meski tak kukenal baik dirimu, tulisan ini untukmu. Berlinang air mata saat melihatmu, jika saja bisa. Namun sesungguhnya saat kau tak bisa melihatnya, hati ini menangis darah. Perihmu juga perihmu, lukamu dukaku jua...

Tak perlu sayap untuk pergi ke atas awan mencari damai, sedang kau tahu tempatmu di bumi. Tak perlu Tuhan meratakan gunung yang kau daki, cukup kau latih kakimu di jalan yang menerjal.

Bukankah kau sekarang merasa sendirian dan kesepian? Seolah semua orang tak bisa kau sentuh dan menyentuhmu? Itu karena kau tutup sendiri pintu hati dan kasih sayang yang selama ini membungkusmu.

Kawan, aku tahu kau terluka. Hanya saja, jika memang ini malam terakhir bagi kita, persembahkanlah senyum terindah bagi kami karena seperti itulah kami ingin mengenangmu. Biarlah matamu yang memejam saat tersenyum menghiasi mimpi kami, menggambarkan arti kedamaian yang sesungguhnya.

Teman, kau cantik dan gagah dalam caramu. Polahmu adalah keajaiban bagi mata kami yang awam. Suaramu bagai seruling dawud. Maka tersenyumlah, tertawalah, bisikan cinta di sengal nafasmu...

Tak perlu bermimpi untuk terbang jika kau bisa melata....

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 7:53 AM   1 komentar

Thursday, July 27, 2006
Babu Negara Gugat!!
Saya lagi kumat gilanya, seharian ini karena bener-bener gak ada kerjaan saya ngutak atik gambar yang akhirnya saya bikin menjadi banner blog saya ini, gimana? bagus gak??

Karya lainnya ya yang ada di atas itu.

Sampeyan tau artinya babu? Babu, jongos, suruhan, antek, pembantu, dan berbagai julukan lainnya mengacu pada suatu arti bahwa yang dinamakan dengan babu adalah orang yang mempunyai kedudukan sosial yang lebih rendah dari orang lain yang disebut majikan.

Majikan menggaji si babu, tentunya setelah melewati proses nyang-nyangan (tawar menawar) gaji yang sedemikian njlimet. Dus, babu pada dasarnya hanya boleh nurut kepada majikan atau orang lain yang ditunjuk majikan sepanjang perintah yang diberikan tidak merugikan sang majikan.

Lalu saya itu siapa?

Saya dengan bangga tanpa malu-malu klecam-klecem sambil dleweran iler saya, menyebut diri saya sebagai babu negara. Babu negara itu disuruh jaga rumah yang dimana saja harus mau, makanya saya sampai di pulau ternate ini. Babu seperti saya juga harus bisa dipercaya meski gak diawasi terus menerus. Pengawasan berkala, istilahnya. Sehingga jika babu disuruh ngitung duit majikan, babu gak boleh nyolong meski penghasilannya sangat kecil.

Nah, sebagai babu negara, saya masih terus menerus berusaha agar tidak menghianati majikan saya yaitu negara endonesia karena gaji saya berasal dari dompet yang bernama APBN.

Sekinclong apapun babu negara tampil di depan anda, niscaya kami-kamioini masih kuatir banget kalo-kalo gaji kami cuma cukup sampai tanggal 15. Seprofesional apapun kami, niscaya kami masih suka bengong nglangut melamun akankah nasib berubah menjadi lebih baik. Sementara setan di dada terus menerus menggoda: "Nek ra dicukupi ta' nyolonge wis!!!" (kalo kebutuhan tak kunjung cukup, aku akan mencuri saja)

Makanya kalo bos saya (yang pada dasarnya juga babu negara namun pangkatnya lebih tinggi dia) nyuruh saya hal yang aneh-aneh bin aeng-aeng saya cuman mbatin... "wes...yang nggaji saya juga bukan bapak kok!"

Ya... dengan sikap pemberontak babu negara memang sedikit beruntung, dibanding babu partikelir, babu negara lebih sulit untuk dipecat. Paling banter dipersulit dalam hal karir... alias: karier gak nanjak-nanjak!

Nah, babu macam apakah anda??

gambar: gambar kepala berblangkonnya karya teman sejawat beda pulau, tetek bengeknya ya hasil keusilan saya saja...

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 2:54 AM   2 komentar

Upacara Sikil Pegel
Kalo saya pikir-pikir, kapan saya terakhir ikut upacara ya? Maksud saya ikut sebagai peserta upacara beneran... Kalo menjadi petugas upacara sih terakhir kali ya jaman SD!!!!!!!

Ya saya memang gak suka upacara sejak kecil. Selain panas dan keringet dleweran, kaki saya jadi pegel. Ada saja alasan saya biar gak ikut upacara jaman sekolah dulu. Sakit lah, bangun kesiangan lah, ban kempes lah, atau malah ndobos abis belanja ke pasar...

Nah, kebetulan tadi pagi ada upacara di kantor saya. Kantor saya yang sekarang ini kan cuman ngontrak bangunan karena bangunan milik kantor saya sedang dipugar. Makanya ndak punya ruangan yang memadai buat upacara macam begini.

Akhirnya salah satu ruangan disulap menjadi lapangan upacara, meja-meja dipinggirkan dan orang-orang diungsikan. Upacara yang diikuti oleh peserta yang terbatas itu dimulai juga.

Selama upacara banyak ada beberapa ponsel yang berdering, entah lupa atau memang tak terbiasa mematikan ponsel saat diperlukan seperti saat itu. Pokoknya mengganggu!! Dengkul nyut-nyutan nahan pegel, mata kaki juga mulai panas... Kira-kira sejam kemudian upacara selesai...

Ha jebul kalo ditiliki kalimat dalam sumpah jabatan itu ngeri sekali ya??

keterangan foto: backdrop bikinannya mas novri, foto diambil seusai upacara


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 2:54 AM   3 komentar

Jan... Maluku Utara Tenan!!

Makan siang kali ini saya dan seluruh wadya bala kantor saya yang jumlahnya menyamai kurawa brothers itu dilaksanakan secara bersama di sebuah restoran yang cukup berkelas di pulau ini.

Restoran ini lokasinya sangat strategis meski letaknya jauh dari pusat kota ternate. Berada dipinggiran pulau ternate namun letaknya cukup tinggi dari air laut menyebabkan rumah makan ini mempunyai pemandangan yang sangat bagus.

Gugusan pulau maluku utara terlihat jelas dari sini. Tentu saja yang paling mencolok mata adalah pulau tidore dan maitara yang sampeyan bisa lihat di uang kertas Rp. 1.000,-. Selain dua pulau itu banyak lagi pulau yang terlihat seperti gunung-gunung yang tenggelam, maklum propinsi maluku utara memiliki 3000 buah pulau lebih.

Menu makan kali ini, bener-bener deja vu buat saya. Ha mosok tiap kali makan di restoran gede secara prasmanan kok ya menunya itu-itu terus. Namun hal itu tak menyurutkan saya untuk menyantap semua lauk yang ada.

Adapun lauk yang menjadi santapan saya adalah sate telor puyuh, cap jae sayur, ayam kecap, udang goreng tepung, ikan kakap bakar, tumis kangkung, sup daging ayam, acar, ikan goreng tepung, dan semua lauk itu tersaji dalam satu piring!!! Mumpung yang mbayar kantor... Lagian ini kan makan prasmanan, ha kalo gak dihabiskan bakal merugikan negara!!! Huahahahaha....


Selepas acara makan siang, tentu saja dilanjutkan dengan nyanyi-nyayi khas pejabat sepuh, dan seperti acara lain di maluku utara pasti ada sesi nari poco-poco dan nari lalayon beramai-ramai. Saya yang gerak tubuhnya kayak boneka besi, tentu saja gak ikut nari... takut merusak mood orang lain. Saya malah jeprat sana dan jepret sini plus nggangguin anak-anak kecil yang kebetulan dibawa orang tuanya yang juga rekan-rekan kerja saya.


Jam satu siang, langsung mbalik ke kantor... Wareg tenan!! Kenyang!!!


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 2:54 AM   7 komentar

Wednesday, July 26, 2006
Penguasa Entut Mburut??

Gambar di atas saya anggap bisa bicara banyak. Kalo ndak terbaca tulisannya, saya tuliskan.

"Tolong dimengerti, sekalipun anda Penguasa"

Tulisan yang terletak sebagai penutup jalan tempat menuju tempat pembangunan mall dan hotel yang rencananya terbesar di pulau ini. Mungkin gara-gara pada bingung ngelihat bangunan sebesar itu, lalu banyak yang iseng masuk ke komplek pembangunan. Dan mungkin pada gak cuma iseng. Mungkin yang datang gak cuma anak kecil dengan ingus meleleh di hidung, namun manusia-manusia berbaju safari, buktinya sampai ada peringatan macam begitu.

Yang tak nyampe di nalar saya adalah komentar teman saya yang terkenal kritis, skeptis dan is is lainnya. Dia bilang mungkin banyak pejabat yang nengok bangunan baru untuk survey upeti. Saya juga gak tahu maksudnya... Saya keburu pusing lantaran dia bau belum mandi dan baru pulang memancing di laut.

Kemaren saat lewat disana lagi, ha kok tulisannya di tutupi dengan cat putih. Apalagi ya komentar teman saya itu??


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 11:08 PM   2 komentar

Doraemon yang saya kenal


Doraemon, kucing robot bikinan jepang tempat om tukang ndobos tinggal ini film kartunnya saya tonton sejak kecil hingga bangkotan kayak sekarang ini memang masuk jajaran film kartun bergambar sederhana namun diminati jutaan orang.

Film kartun ini masuk Indonesia sejak tahun 1991 dan kalo gak salah sampai pertengahan tahun 2006 tidak mengalami perubahan susunan penyulih suara (dubber) yang signifikan, atau malah belum pernah mengalami perubahan sama sekali.

Nobita memang sedikit banyak mirip dengan diri saya jaman kecil sehingga kadang merasa nyaman sekali menonton kebodohan nobita meski mendapat bantuan alat-alat moderen dari doraemon, sehingga dalam kehidupan saya selalu bisa mikir: "palingan saya bukan orang paling sial se-dunia..."

Nah, maaf buat semua yang ber-anti TV pada hari anak nasional kemarin (23/7) saya gak mengikuti jejak-jejak sampeyan karena hari sabtunya kecapekan main di pantai maka hari minggu saya cuman bisa gletakan di depan TV.

Pukul 10.00 WIT saya seperti biasa menonton film doraemon di rcti, saya terkejut karena opening nya berubah... Dan setelah diamatin, kok soundtracknya diganti penyanyinya??

Ternyata ada perubahan dubber di film itu yang dipilih melalui seleksi yang dilakukan oleh RCTI. Dan para pemenangnya menjadi pengganti dubber lama yang sudah dianggap boten kagem lagi alias tidak layak guna lagi....

Bolehlah sampeyan menganggap saya berlebihan, karena puluhan tahun mendengar pengisi suara yang sama, lalu saya kok jadi gak sreg dengan pengisi suara yang baru.

Memang... Namun saya rasa (juga teman satu rumah saya) bahwa suara baru yang mengisi tokoh-tokoh dalam film doraemon itu kurang mewakili karakternya. Mungkin karena masih baru... Semoga dengan berlalunya waktu, doraemon yang saya kenal dapat saya temui lagi..

"Doraemon kok suaranya kayak musuhnya ninja hattori!!" kata teman saya dengan sebal.


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 4:05 AM   2 komentar

Monday, July 24, 2006
Gelang Daur Ulang!!

Sabtu kemaren, saya bersama teman-teman dan junior-junior di kantor pergi ke pantai. Rencananya kami membakar ikan disana sambil bercengkrama... Jam 10 pagi kami berangkat berencana berangkat dengan angkutan kota yang kami sewa, saya, tentu saja duduk di samping Pak Supir yang sibuk mengendali mobil supaya baik jalannya.

Lama sekali saya menunggu anak-anak ngumpul, wah jangan-jangan beneran kalo bangsa indonesia itu bangsa pemaaf. Ha wong, pada ngaret terus dan ndak ada protes sampe demo di depan gedung DPR lho...

Jam sebelas baru kami berangkat. Setengah jam perjalanan terbayar dengan keindahan pantai kecil yang indah itu. Kami sengaja mengambil hari sabtu agar tidak terlalu banyak pengunjung. Akhirnya kawasan pantai itu menjadi milik bujangan-bujangan dan beberapa perawan yang bekerja di departemen keuangan. Entah kenapa pesertanya ndak ada yang lengkap suami-istri....

Selama menunggu angkot dan lengkapnya peserta, saya minum satu botol medium air mineral saking hausnya. Iseng-iseng saya melepas plastik yang melingkari botol tersebut yang merupakan merek dari minuman tersebut dan berusaha melingkarkannya pada tangan kiri saya.

Setelah berusaha sedemikian rupa karena diameter tangan saya lebih besar daripada plastiknya maka saya harus berusaha keras dan akhirnya berhasil. Setelah itu saya pikir-pikir lagi saat mau melepasnya. Melepas rasanya sayang apalagi jika harus memotong plastik itu. Ha wong sudah susah payah memasukkannya je....

Akhirnya saya biarkan saja plastik itu menjadi gelang saya.

Saat acara bakar ikan, tanpa sadar tangan saya terlalu dekat dengan bara sehingga gelang plastik ciptaan saya itu mengkerut dan mengecil sampai pas dengan pergelangan tangan saya.

Saya malah makin malas melepasnya...

Sampai hari senin pagi saya masih mengenakan gelang iklan berjalan itu. Sampai saat bos besar melihatnya dan menyuruh saya melepasnya. Dengan berat hati dan muka cengengesan di depan bos, saya ambil cutter dan melepasnya...

Ah, minimal saya suka daur ulang tho?? Ayak!!!!


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 12:08 AM   3 komentar

Hidup Produksi Endonesa!!!

Sampeyan sering kesel dengan gerombolan mas-mas atau mbak-mbak yang door-to-door jualan barang??

Ha mbok jangan kesel dulu... wong mereka juga cuman nyari sesuap nasi dan segenggam berlian lho... Mbok kalo sempet ya kasih perhatian yang lebih baik. Jangan pasang tampang mbesengut van tidak bersahabat begitu melihat mereka di balik pintu.

Kisah ini sudah lama dan kebetulan saya menyimpan hasil jepretan saya ini. Ceritanya ada gerombolan mas-mas datang ke kantor saya membawa berkardus-kardus yang isinya ternyata kompor minyak tanah. Baik yang 10 sumbu maupun yang 20 sumbu.

Oleh bos kecil saya mereka dijanjikan agar datang lagi keesokan harinya agar sekalian demo keunggulan produk mereka di depan ibu-ibu yang akan ber-arisan besok. Karena barang yang mereka bawa begitu banyak, mereka hendak menitipkan sebagian bawaan mereka di kantor dan datang lagi besok.

Barang-barang itu disimpan di ruang rapat dan kebetulan saya ada disitu (maaf saya banyak menggunakan kata "kebetulan" meski saya tidak percaya adanya kebetulan di dunia ini). Mereka langsung numpang ngadem di ruang rapat berhubung ternate sedang dipanggang. Mereka memang bagaikan tentara berani malu betul. Di sela ngaso istirahat mereka kok ya tanpa kenal lelah mencoba merayu saya lho.

Jelas pendidikan marketing instan yang mereka dapat beberapa minggu itu belum mereka terapkan dengan benar. Apa pasal? Pertama: saya laki-laki, jelas bukan merupakan pangsa pasar yang pasti. Dua, meski saya butuh kompor, apa iya saya mau repot2 beli di kantor?? Tiga, saya hidup di ternate sebatang kara dan hidup dari menjajah satu warung makan ke lainnya. Dan semua data itu sudah saya jlentrehkan dengan sejelas-jelasnya kepada mereka sesaat sebelum mereka membusakan mulut mereka.

Ning saya cuma bisa mendengarkan celoteh mereka.

Saya iseng melihat-lihat produk mereka sebagai penghormatan kepada mereka, lalu ada yang menarik. Dengan kamera andalan saya, saya secara sembunyi2 menjepret produk mereka.

Betapa canggihnya bangsa saya....


Kompor minyak tanah bersumbu 20 dikemas sedemikian rupa hingga kelihatan jos gandos dan top markotop itu dengan bahasa inggris yang canggih ndakik-ndakik kok ya tetap membumi pada keasliannya dan mengakar pada bumi pertiwi lho...

Ha mereknya "geni" gitu lho.... geni itu kan dalam bahasa indonesia berarti "api"!!!

Ha kalo yang mereknya mirip-mirip kosa kata jepang itu gimana ya???


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 12:08 AM   4 komentar

Thursday, July 20, 2006
Krtunya banyak, ATM-nya juga banyak...
Maafkan saya telah mencomot kalimat iklan sebuah bank, saya cuman mau cerita pengalaman hari ini. Rencananya saya mau transfer uang kepada bini saya via ATM Mandiri, lalu transfer lagi ke adik saya via ATM BNI.

Seharusnya memang urusan sepele, Ha wong cuma datang ke ATM, lalu tas tes tas tes selesai deh. Namun jadinya kok lain....

Semalam setelah lembur banyak sekali pekerjaan yang tertunda, kondisi fisik saya hanya setengah hidup saja. Ngantuk sekali. Makanya acara transfer uang tersebut saya urungkan untuk direalisasikan pada pagi hari. Ngantuk bo!!!

Menjelang jam makan siang, saya meminjam sepeda motor teman saya dan memacunya menuju ATM Mandiri. Rupanya saya masih sangat ngantuk sehingga sempat saya heran kenapa kartu saya kok ditolak. Setelah saya coba berkali-kali, betapa malunya saya saat ibu-ibu yang mengantri di belakang saya marah kepada saya atas tingkah laku saya itu.

"Mas... kartu BNI ndak bisa di ATM Mandiri..."

Saking malunya saya, saya batalkan transfer uang itu, saya mau cari ATM lagi. Saya langsung ngibrit memacu sepeda motor dan menuju ATM BNI.

Dasar sial, kok ya saya tetep bento bin goblok lho. ATM BNI benar-benar saya perkosa dengan kartu Mandiri.....

Setelah tindakan saya dihentikan satpam, saya berlalu. Lebih baik saya istirahat dulu, pikir saya. Maka saya menuju ke rumah untuk sejenak rebahan di kasur.

Pukul setengah dua saya bangun dan kembali ngantor.... Pas di kantor, ada teman yang mau ke bank mandiri. Saya langsung memberinya uang dan minta tolong agar mentransfernya ke rekening bini saya.

Kesimpulan: Bahkan ATM pun tak bisa mengalahkan persahabatan... Huahahahaha!!!


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 2:13 AM   5 komentar

Wednesday, July 19, 2006
Endonesakuuuuu

Banjir melanda banyak tempat di Endonesa. Korban pun tak hanya berupa harta benda, tapi nyawa... Ha kok di seberang sana malah ada lho yang lagi kekeringan???

Kekeringan bener-bener menyebalkan. Penduduk harus berjalan puluhan kilo meter untuk mendapat air yang tidak bersih. Kalo mau yang bersih harus berjalan berapa kilo, om??

Kekeringan makin parah dengan tak berfungsinya tanah sebagai penyimpan cadangan air. Hutan ditebangi hingga gundul. Tandus, kering dan berdebu yang tertinggal. Ha kok disana ada yang bakar-bakaran hutan??

Asap kebakaran hutan mulai menyerang lagi, bikin batuk-batuk dan nafas sesak. Namun juga membuka lapangan pekerjaan baru untuk berjualan masker yang menutup mulut dan hidung itu. Jadi meski berasap seluruh kota kan yang penting dapur ngebul dan hati mak plong....

Eh kok disana malah ada gempa!!! Yang meninggal ribuan pula!!! Banyak yang janji-janji. Janji ini janji itu janji anu... Lha anunya siapa??? Akhirnya kan malah pada gontok-gontokkan, yang satu minta janji dipenuhi yang satunya bingung gimana menuhi janji yang terlanjur dibuat... Untung orang berkumis khas dari pusat itu bisa menjawab masyarakat... Bertahap, katanya!!! Bertahap... ber...ta...happ... happ... habbbb...habbbiiiisssss....

Ha kok malah bagian sono ada tsunami lho!!!!!!!!

Wes, jan!!!!!


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 12:13 PM   3 komentar

Gaji ke-13 dan toilet jongkok
Saya melangkah gontai keluar dari ATM, saya berpikir kok tabungan saya gak nambah-nambah ya? Malah makin susut dari hari ke hari. Sebagai pegawai abangan, gaji saya masih dibayar pusat namun tunjangan saya dibayarkan di daerah saya bertugas. Nah ATM yang baru saya cek ini adalah tabungan saya yang isinya transferan gaji dari pusat thok!

Bayangkan, pegawai pajak kok tabungannya jumlah digit saldonya gak sampai 7 digit lho... artinya kalo duit itu endol (baca: nol) nya kurang dari enam yang artinya uang saya gak sampai ke angka "juta". Padahal biaya hidup pribadi saya sebulan dipulau yang timun harganya Rp 1.500/ buah ini tak sampai 600 ribu lho. Kemana uang-uang saya?? Ha jelas tho banyak pengeluaran tak terduga dan tak terhindarkan. Banyak ini itu yang harus dibayar tho???

Sampai di kantor saya masih ngungun dan heran, lalu harus makan darimana jika di tengah bulan begini kehabisan uang?

Pagi hari perut saya ganjal dengan kopi dan roti yang saya colong dari seksi yang banyak ibu-ibunya. Makan siang untung ada yang ngajak makan bersama di rumahnya memperingati wisuda anaknya. Ha saya makan bak iblis kesetanan lho...

Piring saya bener-bener penuh. Ibu-ibu sebelah saya bener-bener enek melihat gaya saya makan. Wajarlah kalo badan saya makin subur dengan gaya seperti ini. Saya tengok sang ibu tadi tak menghabiskan makanannya. Saya cuek bebek dan me-licin-tandas-kan piring saya.

Setelah glegeken bin sendawa beberapa kali, ibu-ibu tadi ngajak ngobrol. Dan kalimatnya membuat saya kaget.

"Mas, kiapa ngana makang depe sayur kentang?? Itu kan so basi.. Depe kentang saja so lengket dan berair..."

(mas, kenapa kamu makan sayur kentangnya?? itu kan sudah basi... kentangnya saja sudah lengket dan berair)

Saya terdiam saja karena saya begitu banyak memakan kentangnya, dan saya gak merasakan sesuatu yang janggal dengan kentang itu. (saya mulai meragukan kewaskitaan lidah saya sendiri). Selepas itu ternyata banyak yang berpendapat sama tentang sayur kentang tadi. Makin pucatlah saya.

Setengah empat sore (kira-kira) saya bolak-balik mondar-mandir ke toilet akibat sakit perut. Sampai jam kantor usai saya amsih berjuang di dalam toilet. Nah kebetulan toiletnya adalah toilet duduk. Sebagai orang udik yang tak terbiasa duduk sambil buang hajat, dan atas nama higienisme dan kebersihan bibir toilet umum, maka saya memilih untuk buang air besar sambil jongkok di atas bibir toilet. Cealakanya saat turun dari toilet saya sempat terjatuh kepleset... Jan... kamar mandi jadi rame dg suara benda-benda jatuh berserakan...

Habis itu saya makan malam di tukang coto. Whe.... jebul kenalan-kenalan saya pada ngumpul dan ndilalahnya kok mereka membayar utang mereka ke saya. Yang tukang martabak, tukang nasi goreng, tukang nasi padang...

Saya saja lupa punya piutang pada mereka lho.... empat orang itu ada yang berhutang seratus ribu rupiah bahkan ada yang ngaku utang sejuta sama saya dan melunasinya saat itu juga.... Alhamdulillah...

Sekarang, meski gaji ke 13 saya masih macet di pusat, saya masih bisa tersenyum....

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 12:13 PM   5 komentar

Pi'i gegere geger!!!

Malam sudah makin pudar... mata saya makin layu, namun pekerjaan masih menumpuk. Akibat pindahan kantor beberapa waktu lalu banyak sekali pekerjaan yang tertunda. Baik yang memang bener2 tertunda maupun yang sengaja saya tunda. Hehehehe....

Iseng-iseng posting sekalian menyapa sampeyan semua. Judul posting ini harusnya dibaca begini; huruf "e" pada kata "gegere" dibaca seperti huruf "e" pada kata "kedele", dan kata "geger" dibaca seperti layaknya membaca kata "bebek". Paham?? Hal ini menyebabkan judul postingannya berarti "Pi'i punggungnya geger"

Gak mutu tenan ik, mosok dua paragraf sia-sia begitu saja...

Kabar dari saya, saya lagi lumayan fit dan sudah sembuh dari malaria saya. Semoga tidak kambuh lagi. Nah, kemarin pas pindahan kantor, berhubung seksi saya personilnya berkurang drastis akibat mutasi, maka personil yang ada tinggal dua ekor.

Pengepakkan dan penataan barang-barang yang akan dipindahkan bener-bener kami lakukan berdua. Rupanya berkas-berkas yang selama ini kami simpan, (kira-kira) 45%-nya adalah sampah. Banyak yang merupakan berkas yang berumur lebih dari lima tahun sehingga tak perlu disimpan lagi. (di perpajakan, semua berkas wajib disimpan selama 5 tahun). Belum lagi komputer yang memerlukan penanganan ekstra karena yang diserahi mengangkut barang untuk pindah adalah buruh pelabuhan sehingga sering tidak berperasaan kepada barang semacam komputer.

Gotang-gotong kardus dan karung kesana-kemari, ongkat-angkut komputer kesana kesini bener-bener mempbuat saya kelelahan lagi. Boyok alias geger alias punggung saya sakit luar biasa. Ha wong baru beberapa lama berbaring terus di tempat tidur kok langsung angkat2 barang lho... Punggung yang jadi kendor dan lurus plus renggang akibat berbaring terus sangatlah kagetnya menyambut beban seberat itu.

Malamnya saya mengundang satpam kantor saya agar memijat saya. Pijatan non-profesi sebenarnya. Jadi tanpa teori tinggi-tinggi dan ilmu ini itu yang terlalu aeng-aeng. Tapi yang paling penting adalah merasakan badan kita diuyel-uyel menyakitkan dan kita menikmatinya.... (disiksa kok seneng ki lho...)

Percaya atau tidak, saat ini saya nulis postingan ini sambil jongkok di atas kursi saya karena punggung saya sudah pegel dibawa duduk terus. Aneh?? Gak juga... wong saya kalo ketemu toilet duduk juga tetep saya jongkokin kok... Hehehehehehe....

Oh iya... yang pada mau kopdar hari ini saya tunggu laporannya. Ha saya jauh je... (meski kang
mbilung yang lebih jauh dari saya juga sempet dateng) maka saya gak bisa ikud, lagian saya itu siapa? Seleblogies juga bukan....

Seleblogies??? istilah apa ini??? Ya sudah... seleblogies adalah istilah untuk menyebut blogger yang kondang lagi ternama. Saya cantumin di wikipedia ah.... HaiyaHH!!

Ya sudah... saya kerja lagi... mumpung belum adzan subuh lho...
Sumber gambar di sini.


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 12:13 PM   3 komentar

Tuesday, July 11, 2006
mosok-kowe-ngonoisme
Kita semua ini kan makhluk yang aslinya cuman bisa menduga-duga thok. Kesejatian itu amatlah jauh dari kita namun seringnya kita keminter, sok pinter sekali. Mosok-kowe-ngonoisme atau yang sering disebut dengan masak-kamu-begituisme (MKN) sering kita derita, bahkan seluruh dunia kemaren bener-bener mengidapnya. Entah berapa juta orang yang mengidap MKN itu yang jelas saya cuman terkekeh-kekeh saja.

Kejadian itu begitu memukul banyak orang terutama penggemar bola khususnya penonton piala dunia lebih dalam lagi khususnya pendukung tim perancis.

Banyak yang kecewa dengan jidan sampai nanya-nanya sama TV sendiri: "kenaffaaaa jidan??? kenaffa??" Ya, Jidan memang terang-terangan menanduk si matroji anak dari itali pada pertandingan final piala dunia kemaren yang membuahkan jidan dihargai kartu merah.

Banyak yang menyangkal, mosok jidan begitu?? Ah ini pasti si matroji keterlaluan ngejek si jidan... Opo goro2 si matroji nyubit dadanya jidan ya??

Ah banyak sekali teori yang muncul, yang jelas hanya kepala botaknya si jidanlah yang tahu penyebab dari itu semua. (jangan-jangan ini gara2 jidan dikatain botak sama si matroji? halah) tapi kan jidan juga manusia...

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga banyak menjumpainya. Kawan yang kita kira kita paling kenal eh ternyata melakukan hal yang paling tidak kita duga. Atau kawan yang kita underestimate-kan eh ternyata orang yang baik, jujur, keren dan cool.

Teman saya kaget, dan bertanya: "mosok kowe jalan kaki kemana2??" atau saat njawab kalo di ternate itu saya ndak macem2 dalam hal pekerjaan malah dikomentari: "masak iya? anak yang di kampus nongkrong di warung rokok itu bisa punya pikiran hidup bersih di kantornya??"

Woooo semprul.. waktu kan berputar. Bolehlah dulu saya gak galak dan teriak2 anti KKN karena saya gak tau bagaimana sih dunia kerja itu, bagaimana sih hidup sebagai PNS? bagaimana sih godaan di dunia kerja? dan rentetan kebutuhan hidup yang bagaimana yang bakal kita temui??

Tapi apa sekarang saya gak boleh paling teriak-teriak demi menyemangati diri sendiri?? Bagi orang luar pajak, ngomong sih gampang... tapi bagi orang pajak?? Konon saya bagai pungguk merindukan bulan...

Bagi orang luar, pegawai seperti saya digambarkan hidup berlimpah harta. Ha ning ternyata hidup pas-pasan... Apalagi harga-harga di ternate amatlah gilanya. lalu banyak yang kecewa setelah tahu jadi PNS di pajek kok ya gak enak. Dituduh kaya padahal kere... Makanya lalu banyak yang aeng-aeng jualan jabatan demi tambahan pemasukan. Ah itu urusan mereka.

(tulisan ini terprovokasi oleh seorang teman yang semasa di kampus dulu paling tidak-bakal-dituduh-akan-melakukan-hal-semacam-korupsi tapi ketawa ngece saat saya bilang: "saya cuma mencoba hidup bersih dan istiqomah kok, mas...")

Ah... masak dia begitu??

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 4:04 AM   6 komentar

Monday, July 10, 2006
Because the music do!
What a mess!!

Hari ini saya tidak seperti biasanya dalam bekerja. Saya tidak memakai kemeja putih selayaknya seragam buat hari kamis. Saya memakai kaus hijau bergambar gundam dan celana jeans saya yang mulai kekecilan.

Kantor akan segera dibongkar untuk dibangun kembali karena sudah tidak layak dan seluruh pegawainya harus berdesak-desakkan jika sedang kerja. Maka kantor kami harus segera pindah ke kentor sementara. Pemindahan barang sudah dilakukan sejak minggu lalu bergiliran per seksi. Seksi saya dapat giliran paling terakhir.

Konyolnya, jaringan listrik belum fix 100%, jaringan komputer?? masih nol besar!!! Ha semua berkas dalam bentuk hard copy sudah dipindah lho ke kantor sementara sementara jaringan intranet yang online ke kantor pusat masih di kantor lama.

Bagaimana mau kerja??

Masih inget cerita saya tentang komputer? Nah bos kecil saya ini bikin ulah lagi. Dialah penyebab semua kekacauan ini. Seksi saya yang ngurusin komputer jaringan dan sebagainya bengong saat tahu barang-barang mulai dipindahkan. Ha jaringan dan tetek bengeknya belum siap je...

Teknisi dari pusat memang bertugas mengurusi baru datang besok hari, mungkin butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan jaringan komputer dan listrik kantor sementara. Bagaimana kami mau bekerja jika komputer dan semua data-data pajak masih di kantor lama??? Dan jaraknya lumayan jauh antara kantor baru dan yang lama....

Walhasil seksi saya diprotes habis-habisan oleh seksi-seksi lain dan diminta pertanggung jawabannya. Terpaksa saya mau gak mau harus menjelaskan dengasn sejujur-jujurnya.

Bahwa segala urusan administrasi pemindahan kantor (termasuk pemindahan jaringan) adalah wewenang si bos kecil itu. Masalahnya kan bos besar baru pindah tugas dan bos besar baru belum aktif ngantor makanya bos kecil itulah yang berkuasa.

Segala biaya dinas yang dipakai untuk mengurusi pemindahan jaringan yang memang harus dikonsultasikan dengan pusat sudah digunakan oleh bos kecil saya. Bayangkan jika urusan jaringan diurus oleh orang yang mencari tombol "off" jika hendak mematikan komputer!!!! Lalu bilang: "yang bikin komputer lupa satu hal... kenapa gak ada tombol off-nya? gini kan jadi gak praktis!!!"

Nah yang saya lakukan seharian ini apa coba? Semua barang di ruangan saya harus dipindahkan ke kantor baru kecuali komputernya. Maka semua berkas berbentuk kertas dipak dan dibungkus kardus dan karung. Meja kursi diangkat hingga ruangan melompong kecuali komputer (dan meja kursinya) dan dispenser kesayangan saya.

Badan berkeringat menata dan mengawasi buruh pelabuhan yang dibayar mengangkut barang-barang itu ke truk, karena kalo tidak diawasi mereka akan seenaknya sendiri membanting segala sesuatunya. Apalagi barang-barang di seksi saya kebanyakan adalah barang elektronik!

Menemani kekesalan saya, saya sumbat telinga saya dengan earphone MP3 player saya. Play list-nya cuma berisi satu lagu yang saya setel berulang ulang. Lagunya KoRn yang berjudul twisted transistor. Saya suka liriknya yang mengatakan bahwa kita gak boleh menyerah meski kehidupan kita benar-benar sepi dan gak ada yang mengerti kita.... dan musik mengerti kita...

Kenapa musik mengerti kita?? Karena kita bisa memilih musik apa yang mau kita dengar. Dengan kata lain, kitalah yang mengerti maunya diri kita lewat perantara musik... Halah kok malah njelimet..


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 6:47 AM   4 komentar

Saturday, July 08, 2006
Kita semua itu pecandu

Kemaren siang ada telpon dari sesorang yang katanya akan segera masuk ke jajaran kantor saya. Jauh-jauh kuliah di jakarta dan akhirnya harus bekerja di timur Indonesia seperti saya.

Dia nanya ini-itu ke saya. Tentang apakah ternate itu aman atau tidak. Masih ada kerusuhan atau tidak. Dan bagaimana kehidupan di ternate. Saya jawab apa adanya tanpa bermaksud bohong sedikitpun. Rupanya jawaban-jawaban saya begitu menohok hatinya. Junior saya ini termasuk anak gaulnya jakarta. Jadi lain dengan saya waktu kuliah dulu. Dia nongkrong di tempat biliar yang keren, adem dan jelas mahal, saya malah dolanan dara (bermain burung dara) di lapangan belakang kampus dengan penduduk sekitar.

Nah ternate itu sampai saat ini belum ada gramedia (sedang dirintis, saya kebetulan ikut manas-manasin pemda karena pihak gramedia kesulitan mencari lokasi untuk dijadikan toko, ning kayaknya gak ngaruh), mall (lagi dibangun), dan gak ada tempat biliar yang keren kayak di jakarta! Junior saya begitu herannya dengan penjelasan saya. Dia yang merasa mengenal saya seperti mempertanyakan: "bagaimana seorang pi'i bisa hidup di tempat seperti itu?"

Artinya dia tidak "kenal" saya tho??

Kita semua adalah pecandu, pecandu kemajuan jaman sehingga sering lupa dengan akar kita bahkan lupa dengan tempat kita berakar. Banyak diantara teman-teman saya yang dulu ketakutan setengah mati penempatan kerjanya mendapat daerah terpencil. Kebanyakan bingung, apakah di tempat baru ada mall, bioskop atau ATM. Seolah tanpa itu semua manusia gak bisa hidup dan tidak mempunyai hiburan. Lalu apa kita jadi gak keterlaluan sombongnya dengan penduduk lokal yang bisa hidup normal-normal saja tanpa fasilitas kelas ibukota?

Bagaimana kita mau belajar bersyukur atas semua yang kita terima. Sedang kita mulai menganggap desiran angin itu bukan sesuatu yang mengagumkan. Kita gak ngeh bahwa gemercik air adalah ciptaan ke-Maha-Jenius-an. Bahwa petir, gugurnya daun, tumbangnya pohon, burung walet menabrak jendela kaca, fungsi bulu-bulu hidung kita, bahkan ketombe adalah sebuah masterpiece.

Kita begitu dilenakan. Begitu dinina-bobokan. Sehingga kita semakin berusaha mengeksplor dunia mencari kesenangan dengan level yang kita anggap lebih tinggi. Banyak dari kita harus menenggak pil-pil sialan hanya untuk kemudian menemukan bahwa suara gemericik air di wastafel adalah suara paling merdu di dunia!!!

Kita terlalu banyak mencari sehingga kita tidak mencari dari dalam diri kita.

Kita bisa saja menganggap menjadi tukang becak adalah pekerjaan paling sial di dunia sehingga menjadi budak bagi manusia lain, tapi kadang kita lupa bahwa nun jauh disana ada tukang becak yang begitu mensyukuri setiap tetes kopi pahit yang dia minum, setiap isapan rokok yang dia lakukan (banyak dari kita merokok tanpa menikmatinya karena merokok sambil bekerja biasanya setelah menyalakan rokok akan menaruhnya di asbak sampai rokok itu habis tanpa dihisap). Saya takut jangan-jangan saya memiliki terlalu banyak hingga gak sempat menikmatinya apalagi mensyukurinya.

Banyak dari kita bakal heran kok ada yang suka dengan kegiatan ngumpulin perangko bekas, atau heran bin ngungun ketika tahu ada sekelompok orang yang suka ngamatin burung. lalu bertanya-tanya, nikmatnya itu dimana???

Kita bisa bahagia, tergantung bagaimana kita menjalaninya.

Karena tangis bayi bisa terdengar sangat mengagumkan atau bisa terdengar sangat menyebalkan sampai-sampai kita ingin membunuhnya.


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 6:53 PM   6 komentar

Definisi (tidak) bebas tentang kebebasan
Posting kali ini menjawab pertanyaan seorang teman yang minta definisi kebebasan menurut versi saya. Ha ini jelas dagelan. Saya itu siapa? Budayawan, sosiologis atau psikolog juga bukan lho... Ha kok terus disuruh mendefinisikan sesuatu. Ning daripada temen saya itu ngambek dan ngancem akan mbatalin skripsinya karena mentok ide, ya saya usahakan sebisa saya.

Karena yang diminta adalah menurut versi saya, maka akan saya pinggirkan semua referensi. Jadi gak akan ada kutipan dari manapun. Murni menurut lambe saya saja. Jelas tho kebenarannya amat teramat diragukan.

Saya mau bicara tentang kungkungan. Kungkungan itu kan tujuannya agar kita terbatasi dalam melakukan sesuatu. Kungkungan bisa berarti perintah, anjuran, larangan, tata krama, sopan santun, etika dan sebagainya. Hal ini tidak semua kungkungan bernilai negatif. Bahkan banyak yang positif saya kira.

Kebebasan itu bukan sesuatu yang real sebenarnya. Saya bukan orang yang percaya bahwa manusia memiliki free will dalam kehidupan, ha wong dia dilahirkan ke dunia apa itu kehendak saya? Nah makanya kebebasan yang ada juga kebebasan roso. Kebebasan yang berwujud perasaan bebas. Kenapa saya disebut perasaan? karena perasaan bisa mengedit banyak hal. Jangan-jangan kita semua sebenarnya sedang mengalami ketakutan dan kesedihan yang sangat besar namun perasaan kita bisa membungkusnya dengan berbagai cara sehingga cuma kadang-kadang saja kita merasa pingin menangis tanpa tahu kenapa.

Artinya kebebasan yang bisa kita wujudkan hanya dalam kadar dan batas tertentu saja. Kita menafikan banyak hal yang sebenarnya begitu memenjarakan kita dengan banyaknya aturan bawah sadar sehingga kita tidak merasakan terkungkung.

Orang yang berani berpose syuur dengan anggapan dia merasakan kebebasan berekspresi sesungguhnya sama terkungkungnya dengan para demonstran yang memprotes pose-pose tersebut. Tekungkung dalam hal pemujaan jasmani yang sama. Yang satu menganggap jasmani tidak boleh dijor klowor alias dipertontonkan begitu saja, di lain pihak menganggap tubuh adalah keindahan tersendiri yang bisa diapresiasikan atas nama seni. Dua pihak itu sama-sama terkungkung.

Coba sampeyan hidup di hutan sendirian gak usah pake baju, gak usah mandi dan sebagainya. Apa saudara bakal menemukan kebebasan? Kayaknya deh. Karena anda masuh terkungkung dalam banyak hal. saudara harus mau gak mau tetep kudu bernafas. Saudara harus berjalan dengan kaki, bukan tangan atau lidah.

Ilustrasi diatas mungkin bisa menunjukkan bahwa apa yang kita kejar-kejar sebagai kebebasan ternyata adalah "penjara" yang lain lagi. Begitu seterusnya hingga anda kelelahan mengejar yang namanya kebebasan. Selama anda masih membutuhkan jasad anda, bukankah anda masih terkungkung? Dibatasi oleh keterbatasan jasad manusia yang gak bisa terbang atau bernafas dalam air.

Jadi apa hakikat kita? Pencarian. Pencarian atas Yang Maha Bebas. Kita takkan benar-benar masuk kategori bebas karena sifat bebas itu sendiri bukan kita yang menciptakan.

Ibarat kata, kelereng di hadapan matahari akan nampak bukan apa-apa, bahkan bisa dibilang tiada! Itu saking besarnya matahari. Lalu apalah kita di hadapan Sang Maha Besar dan Maha Bebas?


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 6:17 PM   0 komentar

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu

Saya langsung nglangut mengembara dalam keruwetan otak saya sendiri tatkala saya melihat dua orang anak kecil berbaju kedodoran tanda baju itu adalah baju lungsuran milik kakknya atau pemberian orang lain sehingga tidak pas ukurannya.

Dua anak itu menjaga motor yang parkir di sekitar warung-warung makanan yang terletak di daerah swering, pinggiran pantai yang paling ramai di pulau ini. Setiap ada motor yang datang langsung mereka tawari apakah motor tersebut boleh mereka jaga atau tidak

Jika sudah memperoleh ijin maka mereka langsung menutupi jok motor tersebut dengan kertas bekas kardus. Entah apa maksud sebenarnya, wong malam hari kan ndak ada sinar matahari. Lalu buat apa harus ditutupi kardus segala?

Ya minimal mereka gak cuma meminta uang tho? Ibarat pengamen kan harus tetap menyanyi biar jeleknya suara melebihi suara gesekan kapur di papan tulis. Ya, minimal mereka melakukan sesuatu. Itu pendapat mereka tentu saja....

Melihat mereka saya jadi berpikir, dimana orang tua mereka??

Seringkali saya melihat anak kecil dijewer karena bandel, dipukul karena bikin gaduh, dikunci di kamar mandi karena dianggap terlalu manja. Namun seringkali juga saya menyadari bahwa sebenarnya anak-anak kecil itu tidak bersalah sepenuhnya. Bisa saja sang ibu kehabisan kecsabaran menghadapi si kecil karena sedang tanggal tua. Bisa saja sang bapak khilaf lantaran penghasilan hari ini tidak ada. Ya, anak-anak sering menjadi korban.

Sampeyan pernah denger seorang ibu memarahi anaknya yang baru kelas 3 SD dengan kasar cuma gara-gara anak itu memecahkan gelas? Sang ibu mungkin sampai mengucap: "Dasar... kamu ini harus mengerti donk... Papa banting tulang mencari uang eh kamu masih kecil sudah mulai kurang ajar... jangan main2 terus... lama-lama gelas kita habis!!"

Sejak kapan pemahaman anak kecil harus satu frekuensi dengan orang tuanya? Apakah si anak juga harus mngerti imbas kenaikan harga minyak tanah bagi kehidupan sehari-harinya?

Atau sampeyan pernah mengalami sendiri dimana sampeyan dibanding-bandingkan dengan anak orang lain oleh orang tua sendiri? "Lihat tuh anaknya Bu Anu... lebih muda dari kalian tapi sudah pintar bersih-bersih rumah!! Dan selalu rangking di kelasnya, sednag kalian... bilai merah semua!!"

Standar ganda: Orang tua sering mengeluh seandainya mereka mendapat anak yang lebih baik sedangkan anak-anak cenderung lebih bijak dengan tidak mau menukarkan orang tua mereka sepanjang tidak keterlaluan dengan semua harta yang ada di dunia ini.

Sebagai bonus, saya tuliskan puisi dari Khalil Gibran yang bertajuk "anak"


Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dakapan dadanya berkata, Bicaralah pada kami perihal Anak.

Dan dia berkata: Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu
Kerana mereka memiliki fikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Kerana jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu

Kerana hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan

Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh.Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan

Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

(Dari 'Cinta, Keindahan, Kesunyian')


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 11:20 AM   0 komentar

Sgt. Pi'i's Lonely Hearts Club Band

Saya tadi iseng jalan-jalan pagi sambil nyari sarapan bersama teman sejawat saya. Sejawat lho ya.... bukan sejerawat! Jangan pakai "c"!!! haiyah! Dan lagi-lagi saya jatuh hati untuk kembali sarapan menyantap hidangan coto makassar. Meski warung yang saya kunjungi kali ini bukan langganan saya, bukan berarti saya belum kenal beliau. Meski gak tahu nama satu sama lain, minimal kalo pas ketemu dimana gitu saya dan beliau pasti saling memasang senyum prengesan terbaik yang kami punya. Berarti teman tho??

Cotonya kurang begitu yahud, namun cukup menggugah selera. saat menyantap coto yang masih kepul2 itu eh lha kok ada angkot lewat nyetel musik dengan amat kerasnya.

Lho apa anehnya lho ya angkot yang nyetel musik keras-keras di indonesia tengah dan timur? Wong semakin keren musiknya semakin banyak penumpangnya, tanpa musik? Wooo gak usah narik saja...

Yang bikin saya nglangut, pikiran mengembara kemana-mana ya karena musik yang disetel angkot tersebut kok ya lagunya The Beatles. Grup musik asal nginggris ini memang kesukaan saya sejak dulu jaman ndengerin acara yang muter2 lagunya the beatles di radio AM (jaman radio FM belum eksis).

Bicara masalah album yang saya suka, saya sangat seneng ndengerin album "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band". Something chemistry in that album... haiyah! Pokoke saya suka dengan album itu, bolehlah lagu tenar macam "Hey Jude" atau "She Loves You" atau sederet lagu lainnya bukan ada di album ini namun saya begitu memuja album ini sebagai album the beatles yang terbaik.

Kawan saya lalu protes saat bilang kalo album "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band" adalah album the beatles yang terbaik.

"Kok kuwi album terbaiknya? Masak itu?" protes temen saya jaman SMU.

"Ha iya no... kamu dengerin deh... dilihat dari komersialitasnya juga album ini laris banget kayak obat wereng di masa tanam menjelang panen!" saya berargumen gak jelas.

"Gak bisa.... pokoknya gak bisa..." temen saya ngotot.

"Kenapa sih?"

"Ha album terbaiknya ya jelas album the best of the beatles tho yo!! Bisa bahasa inggris gak sih? best itu artinya terbaik...." katanya sambil terbahak

"Mbuh ah...."

Junior saya di kampus ini juga penggemar the beatles macam saya. Bahkan mungkin dia lebih maniak dari saya. Saya ini kan cuma maniak sama bini saya lho. Jadi maniak terhadap The Beatles ya mung maniak-maniakkan...

Maniak-maniakkan itu bukan yang bulat2 itu lho ya... (waduh.... ketularan virus Play Station eh plesetan nih!!)

Jangankan lagunya, sejarah cover albumnya saja menarik untuk diikuti, ndak percaya? klik di sini! Lebih lengkapnya tentang album ini ya tanya saja sama Bung Wiki.

Catatan: gambar di atas adalah salah satu parodi dari banyak parodi sampul album Sgt Pepper's Lonelt Hearts Club Band. sumber di sini.


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 1:40 AM   4 komentar

Thursday, July 06, 2006
Beginikah rasanya, Mas Kayam?
Saya semakin pucet saja... Pasuryan saya semakin pucat, mirip wajah tokoh Constantine yang filmnya diputer HBO tadi malam. Perut saya bener-bener sakit, saya memang punya keturunan penyakit maag, mulai dari mbah putri saya sampai ibu saya dan adik2 saya. Badan saya remek semua, namun untung saja siklus kumatnya malaria dimulai malam hari jadi saya bisa tetep kerja di siang hari memaksa badan ringkih saya untuk tetep bergerak.

Nah, siangnya saya berkunjung ke tukang sup konro untuk mencoba (lagi) makan sesuatu, sudah 3 hari saya gak makan. Ning ya itu... lidah saya pahit sekali, kalo toh saya sumpelkan makanan ke dalam mulut saya, sebentar kemudian saya akan muntah. Simalakama tenan tho? makan ndak bisa ning punya penyakit maag...

Di warung sup milik daeng rahman itu ternyata saya jumpa tukang martabak padang yang tengah bersantap setelah belanja dagangan untuk nanti malam. Disitu juga saya ketemu dengn seorang teman saya yang kerja di kantor anggaran. Kami ngobrol kesana kemari, namun saya cuma sedikit bicara karena rasanya sudah mau muntah mencium bau makanan.

Yang saya kagetkan adalah, si tukang martabak ternyata mengirim sms kepada si tukang coto, tukang donat tegal dan tukang ojek langganan saya. Lha dalam waktu kurang dari sepuluh menit kok ya mereka semua sudah ada di warung daeng rahman.

Mereka menengok saya!!

Ya, jujur saja mereka itu ndak pernah tau dimana saya tinggal. Jadinya begitu tahu saya sakit dan ngilang selama seminggu maka mereka bingung untuk mencari saya. Paling banter mereka akan mencari saya di kantor, ha ning kalo pas saya ndak masuk ya gak ketemu tho?

Terharu betul saya. Jan hebat benar orang-orang ini. Mereka yang mengabdikan siang malamnya demi mencari uang (siang belanja dan masak, malamnya jualan, ini bagi mereka yang jualan di swering di pinggiran pantai) kok ya mau2nya mencari tahu keadaan makhluk jelek macam saya. Pertama: saya gak pernah nguja-uja (sengaja) ngasih apa2 ke mereka kecuali uang untuk membayar makanan yang saya beli atau jasa ojek yang saya pakai. Kedua: saya ini kan bukan artis atau pejabat?!! Ketiga: apa mereka tahu nama lengkap saya? Keempat: saya juga gak tahu dimana mereka tinggal dan nama lengkap mereka!!! Kelima: Saya bukan saudara mereka.

Saya ini memang gak diterima dilingkungan elit. Segala jenis elit menolak saya. Mulai dari elit secara ekonomi atau elit secara kekuasaan dan lingkungan sosial kelas tinggi. Bahkan dilingkungan teman2 seangkatan saya saya ini kroco, kalo ada pembicaraan maha penting mesti saya ndak ikut. Sejak jaman berorganisasi, tugas saya pasti yang langsung berhubungan dengan lapangan. Makanya saya ndak pernah jadi ketua ini atau ketua anu...

Makanya teman saya menuduh saya ini cocoknya ya jadi tukang obat jalanan. Ndak tau yang saya jual itu payu atau gak laku yang mesti saya mesti bisa terus-menerus memikat (secara terpaksa barangkali) orang lain untuk berkomunikasi dengan saya. Jakarta menjadi kurang nyaman kalo dilihat dari sisi humanisme. Disini, di pulau yang seupil batara kala, di setiap pojokan tempat, sering ada saja yang mengenal saya dan memanggil nama saya (setahu mereka). Minimal panggilan mereka: "Hoii mas...."

Saya jadi mikir jangan2 saya sedang menyentuh sedikit dari dunianya Uka alias Mas Umar Kayam. Dunia yang gak begitu kondang dan jarang menjadi cita-cita seseorang namun begitu unik, asyik dan menyegarkan...

Dunia yang saya kenal sejak saya membaca tulisan-tulisan Umar Kayam di kolom mingguannya di koran Kedaulatan Rakyat ini bener-bener bikin betah. Begini lho logikanya, banyak orang-orang kelas bawah yang berebut agar diterima di kelas yang lebih tinggi dan makin tinggi. Sampai akhirnya setelah mereka sampai di puncak, mereka menyadari sesuatu: "bahwa satu-satunya hal yang diinginkan oleh orang yang berada di puncak adalah agar diterima oleh orang yang berada di bagian paling bawah".

Nah, karena saya mungkin ndak bakal mencapai strata paling tinggi, opo ndak boleh tho mencicipi sedikit dari keinginan raja yaitu ingin diterima oleh kelas paling bawah dalam strata sosial kehidupan?

Saya benar-benar bersyukur kepada Beliau yang menciptakan langit dan bumi yang saya tinggali ini... Matur nuwun, Gusti....

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 1:36 AM   3 komentar

Wednesday, July 05, 2006
Setan Ora Doyan, Demit Ora Ndulit!
Hari ini, saya mikirin sesuatu yang lumayan penting. Saya mulai males ngantor! Sakit menjadi alasan utama meski semua orang memakluminya namun saya tetap merasa penyebab saya sering telat ngantor itu ya kemalasan saya!

Bayangkan. Saya cuman nggletak di atas kasur sepanjang pagi di depan TV sambil terkantuk-kantuk akibat pengaruh obat. Malas ngantor, badan rasanya lemes sekali, tulang belulang saya berasa lepas semua sehingga begitu membebani otot-otot saya! Badan gringgingen, alias kayak sedang ditiupin sama makhluk halus sehingga lumayan nggigil.

Namun saya masih bisa bangun untuk berjalan kaki sepanjang 50 meter atau 100 meter sekalian hanya untuk pergi ke CFC atau warung sate mas mul asli yang asli sragen itu untuk makan. Ning biasanya niat makan ya cuman sampe niat saja. Wong lidah ini pahit buanget!

Buat ke kamar mandi untuk kencing saya masih bisa ngibrit kayak jin ifrit lho. Ning kok saya manja sekali hingga ngantor seenak saya? Dosa banget saya ini. Menganggap ujian dari Gusti Allah sebagai fasilitas untuk tidak melaksanakan kewajiban saya sebagai pegawai negeri...

Kali tadi saya makan di warung satenya Mas Mul yang asli sragen (nama dan asal kampung selalu saya sebut jika bicara dengan beliau).

"Weh!! Bos... kok jaketan di panas2 gini tho? Ternate mung 100 level di bawah panasnya neroko lho, ha kok jaketan? Sakit lagi??" tanya Mas Mul asli Sragen.

"Iya nih, Mas Mul asli Sragen... eh, tongsengnya satu ya!!"

"Mas... jangan-jangan sampeyan itu sedang dijahili orang.. Ha sakit terus je... Mbok coba ke orang pinter mas?"

"Siapa? Propesor maksudmu? Opo jaksa? opo polisi?"

"Haiyah... mosok polisi pinter, mas?"

"Hush... jadi polisi itu susah le... mau ndaftar saja susah... mestinya yang jadi polisi ya jelas satrio pinilih dan pinter2..."

"Ayak...!!! eh atau saya antar aja ke orang pinter mmm dukun maksud saya... siapa tahu beneran mas itu diguna2in..."

"Moh ah... Lha dasar buat nyantet saya ya apa lho? Sugih enggak, ganteng sehingga digila2i perempuan juga enggak, ganteng dikit ding..... ning ya itu... cuma dikit! Kamu pikir orang2 mau keluar uang cuma buat iseng nyantet saya apa?"

"Ha embuh mas... jalma tan keno kiniro ok... Manusia itu kan gak bisa ditebak apa maunya.."

"Wes tho... ndak usah dukun2an.. bismillah saja! Semoga saya selalu dilindungi dari gitu2an.. Insya Allah jika kita rajin beribadah dan bisa istiqomah, Setan ora doyan dan demit ora ndulit!!"

"Weeeh... sakit beneran ini... opo kemasukan setan kyai mas pi'i?? Hehehehehe awan2 kok ceramah ik... sudah..silakan dinikmati tongsengnya..."

Makan kali itu cuma beberapa suap saja... Lidah ini pahit!!


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 4:25 AM   1 komentar

Malaria: teman atau lawan?

Tipe manakah anda? Orang yang ketakutan setengah mati dengan kesehatan anda? Sehingga benci melihat orang makan dengan tangan? Yang menganggap untuk sehat harus mau menderita? Sehingga rela seumur hidup tidak melakukan banyak hal yang menyenangkan demi kesehatan?

Kayaknya saya bukan golongan itu. Bagaimana tidak? Wong dokter saya saja tadi siang marah-marah ke saya. Ceritanya begini, saya ini kan pengidap malaria (jenisnya malaria tropicana, meski saya juga kena malarindu tropikangen). Nah malaria itu bisa kumat meski sudah lama tidak sakit. Penyebabnya? Makan gak bergizi alias malnutrisi dan juga tidak teratur. Juga kurang istirahat yang menyebabkan kelelahan. Malariawan dikit-dikit sakit...

Nah, saya berkunjung ke dokter langganan saya di pulau ini tadi pagi. Badan saya nggreges dan pegel-pegel semua, lidah pahit hingga gak doyan makan, agak demam dan sakit maag yang kelewatan. Berikut obrolan saya dengan dokter itu.

"Mas... weh... kumat lagi, banyak kerjaan tho?" tanya beliau.

"Iya... lumayan..."

"Kan sudah saya bilang, istirahat yang cukup... jangan terlalu ngoyo... makan yang teratur dan bergizi..."

"Iya dok...ning saya ini bandel je..." jawab saya.

"Ha sudah tahu kalo masalah bandel sampeyan itu. Ini ngomong2 kulit sampeyan tambah item ini kenapa?" tanya dokter serius.

"Emmmm... berenang di laut, dok. Juga kemaren lalu sempet mancing di laut bareng nelayan yang saya tumpangi perahunya. Asyik banget dok...sumpah deh!! Ikannya gede-gede..."

"Woooo pasien ter-sontoloyo yang saya punya ya kamu... Wong malaria kok sempet2nya mancing dan berenang lho... Trus, kalo malam masih suka nongkrong di warung2 makan bareng gank sampeyan itu? Angin malam itu nggak bersahabat lagi dengan sampeyan. Mbok sudah, pegatan saja sama dunia kuliner versi sampeyan itu. Mending istirahat cepet... biar sehat..." (pegatan= pisah atau bercerai)

"Ayak... saya kok disuruh tidur cepet tho dok? Ha itu nanti penjual makanan rakyat dipinggir jalan nanti kangen saya lho. Penjual coto makassar itu kemaren sempet mampir ke kantor cuma buat nanya kenapa saya jarang keluyuran malam lagi ke warungnya lho. Ha mosok saya harus vakum? Lagian saya kira nasihat pak dokter agar jangan keluar malam itu cuma berlaku buat pasien yang suka dugem dok? Hehehehe"

"Ngeyel ik! Dibilangin jangan keluar malam... ini pasti tadi malam sampeyan ngeluyur sehingga siangnya begini kondisinya. Ngaku!!"

"Heee gak tuh dok! Saya semalam nurut perintah dokter agar gak keluyuran kena angin malam, saya maen counter strike hingga dini hari ok dok..."

"Woooo semprul! itu namanya cari gara-gara..."

"Halah... menikmati hidup ok dok..."

"Menikmati hidup piye le? begini jujur saja kalo diteruske dan sampeyan gak serius dalam prosoes pengobatannya, bisa-bisa sampeyan OUT dari sini"

"OUT, piye dok? kok ditulis pake "bold" segala lho!! mosok kayak lagi bal-balan saja..."

"Modar... modar, le... sampeyan bisa matek!"

Saya tercenung sejenak, saya kembali teringat kenalan saya yang bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan sebagai tenaga honorer yang beberapa waktu lalu meninggal gara-gara malaria.

"Halah... saya percaya saja sama yang di atas, dok. Yang penting Gusti Allah tahu kalo saya ini menikmati hidup yang Beliau kasih ke saya.. Ha makan coto dan ngobrol ngalor ngidul ngetan lan mbalik ngulon dengan pengunjung dan penjualnya kan gak dosa tho dok?"

"Wes... STOP! Saya gak nyaman kalo pasien saya mulai ngelibatin Tuhan kalo sedang padu alias berargumen bergaya "ngeyelisasi" kayak sekarang ini... terserah kowe lah!"

"hehehehe nesu ik! Pipo Londho, ngono wae kok nesu, pak dokter ini!!"

"Ha sampeyan kok..."

"Hehehehe... Oh iya saya kemarin ditawari temen saya kesempatan buat balik ke jowo, mutasi gitu dok... Ning saya nolak"

"Kok nolak, le?"

"Ha nanti apa bedanya saya sama dia? Wong dulu saya ini jan mati2an nentang dia nyari koneksi sebanyak mungkin dan nyogok sana-sini biar kantornya tetep di jawa lho dok... Saya mending disini..."

"Pekok ok kowe ki le..."

"Ha memang, dok.... Kalo pinter kan saya penempatan jawa kayak temen saya ini.. Saya bukan orang pinter dan bukan orang yang keminter sehingga kudu mbayar biar dianggap pinter"

"Yo wis... karepmu! Terserah!!! Pokoknya jangan lupa diminum obatnya! Jangan sering2 kesini ya! Sedih aku... kamu tu satu2nya pasien yang selalu bisa bikin nelangsa..." kata pak dokter itu dengan muka yang tulus.

Ya, doakan saja saya sembuh...


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 4:25 AM   1 komentar

Saturday, July 01, 2006
Idiotenan! Bukan jargon politik...
Anda mengamati gak kalo sekarang itu jargon sangat penting. Lebih penting dari si pemilik jargon itu sendiri sebenarnya. Jargon begitu mengena, sehingga khalayak tak peduli siapa yang menjargonkan masyarakat atau memasyarakatkan jargon.

Sepanjang hayat saya, saya selalu menempatkan diri atau kalo boleh dibilang selalu menganggap diri saya sebagai golongan kedua baik dari segi harta maupun kepintaran. Pinter sih enggak namun agak bodo. Saat anak-anak seusia saya sibuk belajar mengejar rangking sembari cicip-cicip "kehidupan" dewasa, saya malah tersisih karena sibuk dengan proyek naik gunung saya.

Bahkan sampai sekarangpun di dunia kerja saya masih suka menempatkan diri disisi yang idiot alias bento goblok. Minimal, apa yang menurut saya itu agung, namun bukan hal yang sama buat orang lain.

"Kamu tu punya ilmu harus dipakai, masa setiap hari kamu berkutat dengan hal yang diluar pekerjaanmu, meski kamu tepat waktu dalam semua pekerjaanmu namun saya merasa bahwa bangku sekolahmu itu sia-sia.

Ucapan itu beberapa hari lalu saya dengar. Alasan saya ndak mau terlalu ngoyo dalam hal bekerja (buktinya saya selalu ngeblog) adalah karena saya ndak ingin saya terlalu mengejar duniawi. Pekerjaan saya mau gak mau sangat beresiko dengan yang namanya penyelewangan finansial seperti yang banyak terjadi.

Buat orang lain sifat saya seperti itu sangat keterlaluan idiotnya. Namun minimal bini saya menganggap saya jenius... Walah... saya ini ngomong apa sih????


baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 7:40 AM   2 komentar

saya dan Bank BRI part three
Sesampainya di teller, saya segera merogoh saku saya menghitung uang dan hendak menyerahkannya bersama dengan slip transfer yang sudah saya isi. Tiba-tiba si mbak teller yang ndak begitu cantik tapi kemayu banget bilang: "OOOhh mas ke bagian UPN dulu soalnya harus diparaf agar tidak terjadi kesalahan pengiriman, soalnya banyak yang salah mengisi nomor rekeningnya..."

Ya sudah saya turutin... Makin pelan saja jalan saya itu... Sesampainya di depan meja yang ditunjuk mbak tadi ketemu dengan mas-mas kumisan yang lagi sibuk sms. Tunggu dulu di kursi sana ya pak...
"Ha kursi di depan meja mas kan kosong tho? Mosok saya harus kembali ke kursi sana?"

"Hhhhhhh ya sudah... bapak tunggu disini saja" jawabnya sambil terus ber sms ria.

"Ada perlu apa pak?" tanyanya, lalu saya jelaskan...
"Sebentar..." sambil memegang handphonenya lagi, rupanya ada sms masuk dan dia membalas sms itu dulu...

"Coba ulangi, bapak ada perlu apa?" sambil tatapan matanya tak lepas dari hape.

Saya sengaja berdiam saja menunggu dia melepas pandangannya dan perhatiannya dari ponselnya.

"Ada apa pak? Ditanya kok malah diam? Yang saya layani bukan hanya bapak, saya masih banyak kerjaan nih..." dengan nada mulai sok berkuasa khas "sing butuh ki kowe dudu aku le...".

"Gini pak... saya mau transfer, saya gak punya rekening disini, katanya harus ngecek rekening tujuan ke meja sini..." jawab saya makin pusing.

"Bilang donk ah!! Emmm sebentar ya..." Dia lalu mengetik sesuatu di komputernya.

"Rekening yang dituju ini cabang mana atau unit mana?" Tanya beliau.

"Ha yang saya tau dari sms saudara saya itu tulisannya ya unit ungaran, mas" jawab saya mulai malas.

"Gini pak, perlu bapak ketahui, di bank kami itu ada unit dan ada cabang, lha kalo cabang ungaran memang ada tapi unit ungaran tidak ada." Jelas mas-mas dengan muka "keren tenan aku ngerti sing kowe ra ngerti"
"eeemmm mungkin itu cabang ungaran mas?" jawab saya mulai bingung.

"Hehehehehe begini mas kalo memang cabang harusnya nomer rekeningnya terdiri dari 15 digit sedang nomer rekening yang mas tulis itu 8 digit yang artinya itu milik unit. Dan unit ungaran itu ndak ada! Unit itu kantor yang kecil kecil di desa-desa itu lho mas... Mas dari desa ya?"

"Eh...bukan saya... saudara saya kok itu...tapi apa gak bisa dicek dari masterfile nasabah bank sampeyan dari nomer rekening yang saya tulis itu mas?"

"Ehmmm bisa sih tapi harus tahu dari kantor unit mana dulu... di cabang ungaran itu ada 5 unit, mas tau yang mana?"

"Woh...kok ngono? Ha susah no mas...saya gak tahu je..."

"ha memang begitu kok mas...komputerisasi bikin repot..."

"WOHH!!!!!!!! Masak? Setahu saya malah harusnya makin gampang mas... wong terkomputerisasi kok! Lha kok bedanya jauh banget ya kalo nomer rekening cabang sama unit? 15 digit sama 8 digit? Kok beda banget sih?"

"Ya memang demi kelancaran administrasi memang dibedakan, NPWP pajak saja begitu? Bapak tau NPWP? Itu lho nomor pokok wajib pajak... tau kan? itu beda pak antara wajib pajak pribadi dengan wajib pajak badan... juga dibedain untuk badan usaha yang pusat dan cabang itu beda nomer NPWP-nya" jelas mas-mas itu dengan mimik "modaro cah...tambah mumet ora!!"

"Eh, setahu saya kalo NPWP itu ya sama jumlah digitnya. Sama2 15 digit!! Dan membedakan jenis wajib pajaknya itu dari kode 2 digit pertamanya... dan untuk membedakan antara pusat atau cabang untuk sebuah perusahaan itu dari 3 digit terakhirnya... jadi jumlah digitnya gak beda seperti nomer rekening di bank ini... bikin bingung..."

"Memangnya bapak orang pajak apa??"

"Eh iya..." jawab saya sambil memakai name tag yang tadi saya lepas...

"Oh... tapi memangnya bapak ngerti system penomoran pake computer? Bapak kan paling ngertinya masalah pajak saja tho?"

"Saya ini ada di seksi pengolahan data dan informasi, pemberian penomoran yang paling efektif saat ini ya NPWP itu pak... kami memang sedang menuju single identification number kayak di singapura itu lho... jadi nantinya kita gak perlu terlalu banyak nomor ini dan kartu itu... ning itu baru rencana..."

"Wah pusing saya... pokoke bapak Tanya dulu, nomer rekening itu sudah bener apa belum dan cabang atau unit mana baru bapak bisa transfer!!!" jawabnya dengan muka sangat kesal...

Saya pulang tanpa hasil apa-apa... Asu!!
Tulisan ini gak menunjukkan pelayanan BRI secara keseluruhan, hanya saja saya ketemu dengan orang2 yang membuat kesan jelek terhadap saya akan pelayanan di BRI. Jadi buat pegawai BRI, no hard feeling, okay? beruntunglah anda gak kerja di BRI tempat saya menemukan masalah tersebut...

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 1:12 AM   2 komentar

saya dan Bank BRI part two
Tubuh saya makin menggigil di dalam bank karena jaket keburu harus dicopot. Saya melangkah mengambil formulir transfer, ha saya cari cari gak ketemu. Saya lalu berjalan menuju tempat satpam bagian dalam gedung untuk menanyakan letak formulir yang saya maksud.

"Di bagian sana kan ada, pak... Bapak cari dulu baik-baik..."
"tapi mas... sudah saya cari tuh..."
"Sudah, cari dulu pak dibagian sana... warnanya ijo..."

Saya berjalan lagi kembali ke tempat semula dan mendapati hal yang sama... slip transfer itu emang habis!! Terpaksa saya dengan tubuh yang makin tak bertenaga berjalan lagi ke meja informasi dan bertemu dengan satpam tadi.

"Gak ada mas satpam..."
"Oooohh, sebentar ya bapak duduk dulu nanti saya ambilkan..." kata si satpam sambil melanjutkan menulis SMS.

Saya duduk agak lama namun si satpam tak kunjung beranjak dari kursinya. Lalu saya bertemu dengan kenalan saya yang kebetulan hendak mengambil uang di bank tersebut. Saya lalu bilang kalo saya lagi nunggu diambilin slip transfer namun gak dating-datang juga. Teman saya lalu menunjukkan kalo slip itu juga ada di meja dekat tellr. Saya mau terkaget namun tenaga lemah, saya dengan sedikit sempoyongan dan sakit kepala yang makin memuncak berjalan pelan mengambil formulir yang dimaksud. Setelah mengisinya, saya hendak menyetorkannya ke teller, ketemu dengan satpam itu lagi dan bilang:

"Bapak, ini lho sudah saya ambilkan... bilang donk kalo sudah dapat... saya jadi repot-repot meninggalkan pos saya..."

Saya yang sudah lemas sekali dan tidak bisa marah Cuma membalas: "maaf mas..."

Saya makin lemas...

Bersambung...

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 1:10 AM   0 komentar

saya dan Bank BRI part one
Tulisan saya ini cuman berisi unek-unek saja kok jadi bukan sebagai kualiti kontrol (quality control kok nek di indonesiakan jadi aneh) ataupun sebagai sarana kritisi terhadap produk BRI dan tetek bengeknya (sekali lagi saya merasa kurang sreg menggunakan kata "tetek bengek").

Tadi pagi saya bermaksud memindahbukukan (untuk mencoba mengurangi penggunaan kata asing: transfer) sejumlah uang sebagai hadiah perkawinan saudara jauh saya. Kebetulan rekening yang dia punya itu BRI, namun meski sudah saya bela-belain keluar rumah untuk ke bank meski tubuh saya masih sempoyongan akibat malaria yang kambuh lagi, saya belum juga mentransfer uang itu. Jadi meski saya sudah susah payah dengan tubuh yang menggigil, pegel linu dan pusing plus demam tiada tara, saya dijengkelkan oleh salah satu petugas di BRI tersebut. (OOT: judul tulisan ini aneh ya? Masak saya menyebut Bank BRI, kalo gak disingkat kan menjadi Bank Bank Rakyat Indonesia, yang artinya pemborosan penggunaan kata yang justru merancukan arti kalimat saya yang bisa menimbulkan perubahan makna)

Mulai dari masuk ke dalam bank saya sudah dibuat sebel sama satpam. Apa masih musim terroris ya? Kok begitu liat saya yang saat itu pakai celana hitam, sepatu hitam dan earphone saya diminta membuka jaket saya dan mengeluarkan semua barang di saku saya!! Dengan teliti saya digeledah. Ditanya yang saya kalungi itu apa? Saya jawab kalo yang saya kalungi itu gantungan Flashdisk 1 Giga dan MP3 player.

"Kok banyak kabel2 di jaket mas?"

Ya jelas banyak kabel ning kok ya dicurigai tho? Wong itu Cuma kabel earphone dan kabel handsfree handphone saya lho... Juga ada kabel USB buat hape Nokia N-Gage, Kabel buat charger kamera digital saya, charger hape dan charger MP3 Player saya!!!

Dan semua itu saya kantongi... Satu-satunya kesalahan saya adalah saya mengantongi semua itu... Eh tunggu!! Apa salahnya sih???? Yang repot kan juga saya?! Kenapa jadi masalah sih? Setelah semua pemeriksaan itu sang satpam bahkan tidak meminta maaf malah pasang tampang garang. Uh bangsa kere... punya kuasa sedikit kok ya bener2 ditunjukin terus ya? Gimana kalo jadi polisi lo? Hehehehe

"Ha memang sudah tugas saya menjaga ketertiban mas..."

"Ketertiban opo?? Apa saya kurang tertib? Woooo mentang-mentang saya celingak celinguk kebingungan lantaran baru pertama kali masuk ke bank yang penataan ruangnya membingungkan lalu saya dengan seenaknya dikategorikan sebagai pengunjung yang mencurigakan dan pantas dianggap sebagai pengacau ketertiban. Gitu?"

"Ha bapak kok marah sih? Perlu saya laporkan ke pihak yang berwajib apa?? Saya punya banyak kenalan pak... Jangan macem-macem!"

"Wooo malah ngancem ik… bangsa tempe…saya mau ketemu manajer di sini!!" Jawab saya sambil mengenakan name tag saya sambil berharap sebuah keajaiban muncul.

"Jangan tho pak... jangan... maafin saya... Sudah silakan masuk... silakan lho... atau saya antarkan sekalian mari..."

Bersambung...

baca selengkapnya..

ditulis oleh bangpay @ 1:04 AM   1 komentar

HALAMAN|DEPAN

 

TEMPAT|CUAP-CUAP

 

nama :
rumah :
omongan :
 
:) :( :D :p :(( :)) :x

TULISAN|SEBELUMNYA

ARSIP|LAMA

 

 

 

| Pengunjung | Feeds | Technorati | Oggix | Photobucket | Imageshack.Us | Kampungblog | Blogger | Blogfam | RSS | Kelakuan |

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia